Suara.com - Sebuah tragedi menyedihkan terjadi di Coventry, Inggris, ketika seorang wanita berusia 22 tahun, Jia Xin Teo, dijatuhi hukuman penjara minimal 17 tahun setelah terbukti bersalah membunuh bayi perempuannya yang baru lahir.
Kejadian tragis ini terungkap setelah polisi menemukan jasad bayi tersebut disembunyikan dalam kotak sereal.
Dalam persidangan di Warwick Crown Court, terungkap bahwa Jia Xin Teo menyembunyikan kehamilannya dari keluarganya di Malaysia, khawatir bahwa hal itu akan mengganggu studinya di Universitas Coventry.
Pada tanggal 4 Maret, setelah melahirkan bayinya yang cukup bulan, dia menyimpan bayi tersebut dalam kantong plastik yang dapat ditutup rapat dan memasukkannya ke dalam koper, lalu menyembunyikannya di dalam kotak sereal.
Dua hari setelahnya, pada tanggal 6 Maret, petugas Kepolisian West Midlands dipanggil ke sebuah alamat di Raglan Street setelah menerima laporan tentang anak tersebut. Dalam penemuan yang menyedihkan, mereka menemukan jasad bayi di dalam kotak.
Jia Xin Teo kemudian ditangkap dan, setelah diinterogasi, ia mengakui telah melahirkan dan menyembunyikannya dari teman-teman serumahnya.
Meskipun awalnya Teo membantah tuduhan pembunuhan dengan alasan mendengar suara-suara yang memerintahkannya untuk membunuh atau menyakiti anaknya, juri akhirnya memutuskan bahwa ia telah melakukan tindakan kejam tersebut.
“Teo memilih untuk menyembunyikan kehamilannya, meskipun ia memiliki kesempatan untuk mencari bantuan.” kata James Leslie Francis dari Crown Prosecution Service.
Francis menambahkan bahwa Jia Xin Teo tidak memberi tahu siapa pun setelah melahirkan dan menolak untuk pergi ke rumah sakit. Ia bahkan berbohong kepada teman-temannya dan petugas medis, berusaha menghindari perhatian dan menyembunyikan keberadaan bayinya.
Baca Juga: Dua Tahun Direhabilitasi, Mini si Bayi Monyet Siap Kembali ke Pelukan Alam
"Bayi Teo masih hidup setelah lahir dan bisa saja selamat, tetapi Jia Xin Teo memutuskan untuk menaruhnya di dalam kotak sereal, karena tahu itu akan membunuhnya," ungkap Francis.
Berita Terkait
-
Dua Tahun Direhabilitasi, Mini si Bayi Monyet Siap Kembali ke Pelukan Alam
-
Bayi-Bayi di Ambang Maut: Inkubator di Gaza Terancam Padam Akibat Serangan Israel
-
Putri Sarwendah Disebut Bisa Tebak Jenis Kelamin Bayi Dalam Kandungan, Kiky Saputri Minta Ikut Diramal
-
7 Tahun Menikah Belum Punya Momongan, Fanny Ghassani Tak Terpikir Jalani Bayi Tabung
-
Terkuak Sebab Kulit Bayi Sensitif, Ini 5 Bahan Alami untuk Mengatasinya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri