Suara.com - Bayi yang baru lahir diinkubasi di Rumah Sakit Kamal Adwan menghadapi resiko tinggi untuk meninggal dunia akibat serangan gencar militer Israel di Jalur Gaza utara, sebagaimana yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Gaza pada Kamis (17/10).
Kementerian tersebut mengingatkan bahwa situasi ini telah menciptakan "bencana kemanusiaan" yang nyata, yang mengancam kehidupan bayi-bayi di unit neonatal rumah sakit.
Kementerian Kesehatan menambahkan bahwa fasilitas inkubator di Rumah Sakit Kamal Adwan berada di ambang berhenti beroperasi akibat krisis yang parah dalam pasokan bahan bakar dan obat-obatan, yang semakin memperburuk situasi kritis bagi pasien yang paling rentan.
Sejak 6 Oktober, militer Israel telah melancarkan serangan ke-3 mereka di Gaza utara dalam konteks konflik yang berkepanjangan di wilayah tersebut, dengan alasan untuk "mencegah kelompok Palestina Hamas mendapatkan kembali kekuatan".
Namun, banyak warga Palestina berpendapat bahwa tujuan sebenarnya dari serangan ini adalah untuk menduduki Gaza utara dan menggusur penduduk lokal dari wilayah mereka.
Sumber lokal melaporkan bahwa lebih dari 300 orang telah kehilangan nyawa dalam serangan terbaru ini, di tengah pengepungan militernya yang ketat di Gaza utara.
Israel terus meningkatkan serangan mereka setelah serangan lintas perbatasan oleh Hamas yang terjadi pada 7 Oktober 2023, meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang mendesak agar segera dilakukan gencatan senjata.
Sejak awal konflik ini, jumlah korban jiwa telah melampaui 42.400 orang, dengan mayoritas adalah perempuan dan anak-anak. Lebih dari 99.100 orang lainnya mengalami luka-luka, menurut laporan dari otoritas kesehatan setempat.
Kondisi di Gaza semakin parah akibat intensitas serangan bombardir, yang telah memaksa hampir seluruh penduduk untuk mengungsi dan menciptakan krisis mendalam dalam pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Baca Juga: Serangan Israel Terus Gempur Lebanon, Perintah Evakuasi Diperluas
Dalam konteks ini, Israel kini menghadapi tuduhan genosida yang diajukan di Mahkamah Internasional, terkait dengan tindakannya di Gaza.
Berita Terkait
-
Lagi! Israel Klaim Bunuh Pemimpin Hamas Yahya Sinwar
-
5 Tentara Israel Tewas, 24 Terluka dalam Serangan Balasan Hizbullah di Perbatasan Lebanon
-
Serangan Terbaru Israel di Utara Gaza Menewaskan 28 Warga Palestina, Termasuk Anak-Anak
-
Serangan Israel Terus Gempur Lebanon, Perintah Evakuasi Diperluas
-
Rusia Ingatkan Israel: Serangan ke Fasilitas Nuklir Iran Akan Berakibat Fatal
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta
-
Bukan Drama Hukum, Nadiem Makarim Dibantarkan dari Sel Tahanan karena Sakit Ambeien
-
Jejak Riza Chalid Terus Diburu, Kejagung Periksa Saksi Kunci Korupsi Pertamina
-
Kejagung 'Skakmat' Protes Hotman Paris: Penyidik Punya Alasan Tertentu
-
Erick Thohir Bongkar Anggaran Kemenpora 'Seret': Cuma Bisa Kirim 120 Atlet ke SEA Games?
-
Kurir Gagalkan Penipuan Modus Paket Kosong, Pelaku Panik Langsung Kabur