Suara.com - Front Perempuan Manokwari (FPM) atau mama-mama Papua mendesak pemerintah Sorong, Papua Barat Daya untuk menindaklanjuti keluhan dari para pedagang.
Pasalnya, mereka saat ini menyimpan bukti janji pemerintah untuk membangun Pasar khusus untuk mama-mama Papua di Sorong.
Yikai Mote selaku Juru bicara Jubir dalam FPM Manokwari melihat, aksi pemerintah melakukan pemindahan Pasar Mama-mama Papua ke Pasar Moderen Rufei merupakan bentuk melawan hukum.
Bahkan dia juga melihat itu sebagai salah satu Penindasan karena pada awal Pembongkarang Pasar Boswesen ini tanpa mengawali dengan pemberitahuan atau berupa Sosialisai kepada pedagang Mama-Mama Papua di Sorong.
Bahwa lanjut dia, akan adanya Pembongkarang Pasar tradisional namun lalai dalam Menangani sebagai mana Tugas Pemerintah untuk mengawasi atau mengendalikan.
"Malah langsung dikagetkan dengan kehadiran TNI/Porli berpakean lengkap bersamaan dengan Pemerintah Kota Sorong, langsung tindakan Merusu atau Merobohkan Rumah mata Pencarian Mama-Mam Papua ini yang keliru mestinya harus ada Komunikasi antara Pedagan Mama-Mama Papua dengan pihak Pemerintah Kota Sorong," katanya kepada Suara.com, Minggu (3/11/2024).
Lanjut Yikai setelah dipindahakan ke Pasar Moderen, kini penghasilan tidak sama pula dengan Pasar tradisional Boswesen, lantaran banyak jualan para pedagang tidak laku.
Sehinga, Yikai Mote menyatakan, sebagai mana mestinya pemerintah Kota Sorong bertanggung jawab tinjau kembali untuk melihat apa yang sedang dialami para pedagang atau Mama-mama Papua.
"Seharusnya Pemerintah Sorong Membagun Pasar Khusus untu Mama-Mama Papua di Kota Sorong. Pembongkaran pasar tradisional ini juga salah satu memarjinalisasi kebiasan budaya orang papua degan cara ini menghilangkan kebiasan itu sendiri," tegasnya.
Baca Juga: Sambangi Program Cetak Sawah 1 Juta Hektare di Merauke, Prabowo Didampingi Haji Isam
Mince Gobai, salah satu anggota FPM mendesak pemerintah segerah bertanggung jawab. Jika hal itu tidak ditangani dengan serius, bagimana kehidupan seorang nasib Mama pedagang di Papua.
"Segera Pemerintah Bertanggung Jawab membangun dan lengkapi Fasilitas kemudian Pemerintah kota Sorong juga segerah Mengembalikan Mama-mama pedagang Papua ke tempat semulah ia itu Pasar Boswesen," tegasnya.
Kontributor : Elias Douw
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
-
Aksi KPA Panaskan Depan DPR, Desak Reforma Agraria dan Bekukan Bank Tanah
-
Puan Maharani: DPR Wajib Dengarkan Semua Kritik Rakyat, Baik Halus Maupun Kasar
-
Perkuat Konektivitas, Ahmad Luthfi Tinjau Perbaikan Jalan WiradesaKajen Senilai Rp33,348 Miliar
-
DPR RI Resmi Sahkan Pansus Penyelesaian Konflik Agraria, Ini Daftar Anggotanya
-
Indonesia Punya Berapa Kilang Pertamina? Disinggung Menkeu Purbaya Sebelum Kilang Dumai Terbakar
-
Rocky Gerung Sebut Kecemasan Menyelimuti Murid, Guru, dan Orang Tua Akibat Program MBG
-
Numpang Kantor Polda Kalbar, KPK Periksa Wabup Mempawah Juli Suryadi, Kasus Apa?
-
KPK Tetapkan Staf Ahli Mensos dan Kakak Hary Tanoe sebagai Tersangka Korupsi Bansos Beras
-
Tragedi Cinta Segitiga di Cikarang: Tukang Cukur Tega Bunuh Sahabat Demi Penjual Es Sheyla