Suara.com - Jelang pemungutan suara Pemilu Amerika Serikat atau Pilpres AS, persaingan Capres Kamala Harris dan Donald Trump sama-sama kuat dan memiliki peluang untuk menang.
Berbagai strategi saat ini tengah dilakukan oleh capres dari Partai Demokrat dan Republik tersebut, agar bisa menang di Pilpres AS 2024 yang akan dimulai pada 5 November 2024 (Besok).
Saat ini, Kamala Harris dan Donald Trump terus mencari suara di negara bagian, pasalnya kunci kemenangan itu bisa dipegang jika salah satu capres tersebut menguasai.
Saat ini, persaingan antara Harris dan Trump berada pada posisi yang hampir seimbang, terutama di tujuh negara bagian kunci yang kemungkinan besar akan menentukan pemenang Gedung Putih dilansir dari NBC News.
Kedua tim kampanye mengandalkan pendekatan yang terarah kepada kelompok pemilih penting untuk mengungguli lawan, dengan memperlihatkan dinamika unik dan tantangan yang dihadapi masing-masing kandidat.
Perhatian utama kampanye Harris adalah mempertahankan dukungan kuat pemilih kulit hitam dan Latin, kelompok yang secara historis cenderung mendukung Demokrat tetapi menunjukkan keraguan dalam survei terbaru.
Pada 2020, Joe Biden memperoleh dukungan 92 persen pemilih kulit hitam dan 59 persen pemilih Latin.
Harris harus memastikan angka ini tetap stabil, terutama ketika beberapa survei menunjukkan meningkatnya minat terhadap Trump di kalangan kelompok minoritas.
Tim Harris berharap bahwa dukungan dari pemilih kulit hitam, Latin, dan Asia Amerika akan krusial dalam menyeimbangkan kemajuan Trump di area lain.
Baca Juga: Jelang Pemilu AS, Donald Trump Sebut Partai Demokrat 'Setan'
Harris juga mengandalkan kesenjangan gender yang semakin lebar yang menguntungkan dirinya, karena perempuan, terutama yang termotivasi oleh isu hak aborsi, cenderung mendukung platform Demokrat.
Sejak pengangkatan hakim konservatif oleh Trump pada 2016 yang kemudian mengakibatkan pencabutan keputusan Roe v. Wade, yang memberikan hak konstitusional umum untuk aborsi, Harris menjadikan hak reproduksi sebagai fokus utama untuk menarik pemilih perempuan.
Dalam upaya menarik minat perempuan muda, dia baru-baru ini tampil di siniar "Call Her Daddy," platform populer di kalangan perempuan muda yang biasanya kurang terlibat dalam politik.
Upaya Harris di wilayah pinggiran kota juga menjadi fokus penting. Dia menargetkan moderat pinggiran kota, independen, dan Republikan yang kecewa dengan retorika Trump yang memecah belah.
Tokoh Republik seperti Liz Cheney dan Adam Kinzinger secara terbuka mendukung Harris, berharap dapat menarik pemilih kanan-tengah.
Sementara itu, Trump memusatkan perhatian pada daerah pedesaan dan wilayah dengan pendidikan rendah, di mana dukungannya biasanya kuat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Selang Urine Tertinggal di Ginjal Pasien, Dokter RS Borromeus Divonis Langgar Disiplin
-
7 Siswa Korban Insiden Mobil MBG di SDN 01 Kalibaru Kembali Sekolah, Polisi Beri Trauma Healing
-
KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto
-
Pramono Pastikan Pedagang Pasar Induk Kramat Jati Tak Direlokasi Usai Kebakaran
-
Dari Jeruji Tahanan, 2 Pentolan AMPB Serukan Warga Pati Tetap Solid Perjuangkan Pemakzulan Sudewo
-
Polisi Periksa 9 Saksi Terkait Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, Asal Api Diduga dari Kios Cikurai
-
Peta Jalan Penyelesaian HAM Berat Resmi Dirilis, Keadilan Bagi Korban di Ujung Penantian?
-
Eks Menkumham: Posisi Negara Kalah, Diperalat Oligarki untuk Validasi Perampokan Tanah Rakyat
-
Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi, Babak Baru Nasib Roy Suryo Cs Ditentukan Hari Ini?
-
Tim Forensik Polri Sita Barang Bukti Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, Termasuk CCTV