Suara.com - Dalam sebuah operasi besar-besaran, otoritas India berhasil menangkap kapal Iran yang membawa lebih dari 500 kilogram narkoba di lepas pantai Porbandar, Gujarat.
Operasi ini berlangsung sepanjang malam di tengah lautan dan melibatkan upaya gabungan dari Tim Anti-Teror Gujarat (ATS) serta Badan Pengawas Narkotika Nasional (NCB).
Semua awak kapal kini telah ditahan dan sedang diperiksa untuk mengungkap sumber serta tujuan pengiriman besar tersebut, kata para pejabat.
Operasi penyergapan dimulai saat kapal mencurigakan itu terdeteksi di dekat Garis Batas Maritim Internasional (IMBL), perbatasan yang memisahkan perairan internasional. Setelah berada dalam pengawasan, kapal berhasil diarahkan ke pelabuhan Porbandar untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Penyelidikan terus berlanjut, dengan pencarian intensif terhadap kapal-kapal lain yang diduga membawa narkoba di sepanjang jalur laut. Pihak berwenang terus memantau rute-rute yang sering digunakan untuk penyelundupan narkoba, memastikan tidak ada celah bagi sindikat penyelundup.
Para tersangka yang ditahan sedang diinterogasi untuk mendapatkan informasi lebih rinci mengenai asal-usul dan jaringan distribusi narkoba tersebut.
Kecurigaan juga mengarah pada kemungkinan keterlibatan Pakistan sebagai sumber narkoba, mengingat laporan-laporan sebelumnya yang menuduh negara itu menyelundupkan narkoba melintasi perbatasan untuk mendanai kegiatan terorisme.
Dalam konteks ini, Gujarat menjadi wilayah yang kembali disorot terkait upaya penegakan hukum terhadap perdagangan narkoba. Hanya tiga minggu lalu, narkotika senilai lebih dari 250 crore (setara Rp46,93 triliun rupiah) berhasil disita dari Avsar Enterprise di Ankleshwar, distrik Bharuch.
Beberapa waktu sebelumnya, operasi serupa mengamankan narkoba senilai 5.000 crore atau setara dengan (Rp9,39 triliun rupiah) dari Aavkar Drugs Limited di lokasi yang sama.
Baca Juga: Iran Buka Klinik untuk Wanita "Pelanggar" Jilbab, Picu Kemarahan Publik
Penangkapan terbaru ini menegaskan komitmen India dalam memerangi peredaran narkoba internasional, terutama di wilayah pesisir yang sering menjadi jalur penyelundupan. Dengan meningkatnya frekuensi penyelundupan, otoritas terus memperketat pengawasan demi melindungi wilayah mereka dari ancaman narkoba yang merusak.
Berita Terkait
-
Iran Buka Klinik untuk Wanita "Pelanggar" Jilbab, Picu Kemarahan Publik
-
Sinopsis Kanguva, Film Action India yang Dibintangi Suriya dan Bobby Deol
-
Tegang! Iran Tolak Tekanan Barat Soal Nuklir
-
Atasi Overkapasitas Lapas, Yusril Sebut Ada Pembahasan Pengguna Narkotika Tak Dipenjara
-
Seganteng City, Lebih Murah dari Brio: Intip Pesona Honda Amaze Generasi Terbaru
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional