Suara.com - Pyongyang dan Moskow kembali menunjukkan penguatan hubungan bilateral dengan menandatangani sebuah protokol kerja sama yang mencakup bidang perdagangan, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Protokol ini dihasilkan melalui serangkaian pertemuan di Pyongyang, seperti yang dilaporkan oleh media resmi Korea Utara, KCNA, pada Kamis.
Meski rincian protokol tidak banyak diungkapkan oleh KCNA, kantor berita Rusia TASS menyebutkan bahwa salah satu kesepakatan utama adalah peningkatan penerbangan carter antara kedua negara.
Menurut Kementerian Sumber Daya Alam Rusia, penerbangan ini tidak hanya akan melayani wilayah timur Rusia yang dekat dengan Korea Utara, tetapi juga akan mencakup kota-kota besar di wilayah lain Rusia.
TASS juga melaporkan bahwa antara Januari hingga September 2024, lebih dari 5.000 wisatawan tercatat melakukan perjalanan antara Rusia dan Korea Utara, dengan lebih dari 70 persen perjalanan menggunakan transportasi udara.
Dengan adanya penerbangan tambahan, angka ini diperkirakan akan terus meningkat, memperkuat sektor pariwisata kedua negara.
Selama kunjungan delegasi Rusia yang dipimpin Menteri Sumber Daya Alam Alexander Kozlov ke Pyongyang, Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan hadiah unik berupa hewan dari kebun binatang untuk Korea Utara. Delegasi tersebut juga sempat bertemu langsung dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sebelum meninggalkan Pyongyang.
Hubungan diplomatik dan ekonomi antara kedua negara terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Puncaknya terjadi pada Juni lalu ketika Presiden Putin mengunjungi Korea Utara. Pertemuan tersebut menghasilkan pakta pertahanan bersama, sebuah langkah yang menuai perhatian internasional.
Namun, kerja sama pertahanan ini memicu kritik dari berbagai pihak, termasuk Washington, Kyiv, dan Seoul. Mereka mengecam langkah Korea Utara yang diduga mengirim lebih dari 10.000 tentara serta peralatan militer untuk mendukung Rusia dalam perang melawan Ukraina.
Langkah Korea Utara dan Rusia ini menimbulkan kekhawatiran global mengenai stabilitas kawasan dan potensi eskalasi konflik. Meski demikian, kedua negara tampak semakin teguh dalam memperkuat hubungan strategis mereka, baik melalui kerja sama diplomatik maupun ekonomi.
Kesepakatan terbaru ini menjadi sinyal bahwa Pyongyang dan Moskow akan terus mempererat hubungan di tengah tekanan internasional yang meningkat.
Baca Juga: Biden Setujui Pengiriman Ranjau Mematikan ke Ukraina
Berita Terkait
-
Biden Setujui Pengiriman Ranjau Mematikan ke Ukraina
-
Ketegangan Memuncak! Ukraina Gunakan Rudal Canggih Inggris untuk Serang Rusia
-
Harapan Hidup Indonesia Vs Singapura: Beda 13 Tahun, Apa Penyebabnya?
-
Prancis Ajak China Cegah Eskalasi Nuklir Rusia
-
Misteri Kepunahan Hewan Raksasa Terungkap! Ini 6 Penyebabnya
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku
-
Banjir Jakarta Hari Ini: Pela Mampang dan Cilandak Terendam 60 Cm, Warga Diimbau Waspada