Suara.com - Kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan pada hari Jumat bahwa rumah sakit hanya memiliki persediaan bahan bakar dua hari lagi sebelum mereka harus membatasi layanan, setelah PBB memperingatkan bahwa pengiriman bantuan ke wilayah yang dilanda perang itu sedang lumpuh.
Kekhawatiran itu muncul sehari setelah Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan menteri pertahanan Yoav Gallant lebih dari setahun setelah perang Gaza antara Israel dan militan Hamas.
Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pihak lain telah berulang kali mengecam kondisi kemanusiaan, khususnya di Gaza utara tempat dinas keamanan Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah menewaskan dua komandan yang terlibat dalam serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 yang memicu perang tersebut.
Petugas medis di wilayah Palestina mengatakan serangan Israel semalam di Beit Lahia dan Jabalia di dekatnya mengakibatkan puluhan orang tewas atau hilang.
"Kami mengeluarkan peringatan mendesak karena semua rumah sakit di Jalur Gaza akan berhenti beroperasi atau mengurangi layanan mereka dalam waktu 48 jam karena penghalangan masuknya bahan bakar oleh pendudukan (Israel)," kata Marwan al-Hams, direktur rumah sakit lapangan Gaza, dalam sebuah konferensi pers.
Organisasi Kesehatan Dunia telah menyatakan kekhawatiran serius pada hari Selasa untuk rumah sakit yang sebagian masih beroperasi di Gaza.
"Semakin sulit untuk mendapatkan bantuan," kata juru bicara WHO Margaret Harris di Jenewa.
Kamis malam, koordinator kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina, Muhannad Hadi, mengatakan: "Pengiriman bantuan penting di seluruh Gaza, termasuk makanan, air, bahan bakar, dan pasokan medis, terhenti."
Dalam sebuah pernyataan, ia mengatakan bahwa selama lebih dari enam minggu otoritas Israel "telah melarang impor komersial" sementara "lonjakan penjarahan bersenjata" telah menargetkan konvoi bantuan.
Baca Juga: 52 Tewas Akibat Serangan Israel di Lebanon Timur dan Selatan
Berita Terkait
-
Netanyahu Kecam Paus Fransiskus, Anggap Tudingan Genosida Israel "Memalukan"
-
Indonesia Termasuk Negara yang Paling Sering Beri Donasi ke Palestina, Baznas: Total Sudah Mencapai Rp 318,9 M
-
Apa Itu ICC? Lembaga yang Minta PM Israel Benjamin Netanyahu Ditangkap
-
ICC Terbitkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu dan Gallant, Ini Reaksi Beragam dari Eropa
-
52 Tewas Akibat Serangan Israel di Lebanon Timur dan Selatan
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!