Suara.com - Musim hujan di Gaza menjadi sumber penderitaan baru bagi warganya. Di tengah kecamuk agresi Israel, mereka harus berjibaku dengan cuaca yang tak bersahabat.
"Kami melarikan diri dari penembakan Israel dan kematian di Gaza, tetapi kini kami terjebak dalam hujan dan air laut," keluh Abbas Lafi (50), seorang pengungsi Palestina yang tinggal di Khan Younis.
Ayah dari tujuh anak tersebut menceritakan kepada Xinhua bahwa ia bangun tengah malam dan melihat keluarganya terendam air, dengan kasur dan barang-barang basah dalam tenda mereka, hanya beberapa bulan setelah mendirikan tenda di pesisir Mawasi, Khan Younis, Gaza selatan.
Meski tenda tersebut tidak mampu melindungi mereka dari cuaca dingin maupun panas, Lafi berusaha mengeluarkan air dari tenda dan menyelamatkan barang-barang yang mungkin bisa dirawat. Dia menambahkan bahwa sulit untuk mengganti kasur atau selimut karena kurangnya bantuan kemanusiaan.
Musab Sahweil, pengungsi lain di Khan Younis, juga mengalami hal serupa setelah meninggalkan rumahnya di Beit Hanoun, Gaza utara.
"Hujan dan air laut yang mengamuk membawa pergi segalanya, tenda, kasur, pakaian," ungkap pria berusia 39 tahun tersebut, sambil duduk di samping tendanya yang hancur dengan air mata mengalir. Setelah terbangun dari tidur karena banjir, keluarga Sahweil hanya bisa membawa sedikit barang dan pindah ke tenda saudaranya yang lebih jauh dari pantai.
Sebelum perang, ayah tiga anak ini berjuang untuk membangun rumahnya. "Tentara Israel menghancurkan rumah dan impian saya untuk kehidupan yang lebih baik," ucapnya. "Perang menjadikan saya tunawisma dan tak berdaya, bahkan tidak dapat menghidupi keluarga."
Di dekat tenda Sahweil, Sharifa Alwan, seorang ibu dari empat anak yang berusia 42 tahun, duduk di atas kasur yang mengapung, memeluk bayinya yang baru lahir. "Apa kesalahan kami hingga harus menerima penderitaan ini? Kenapa anak-anak kami harus menderita?" tanyanya.
Lafi, Sahweil, dan Alwan termasuk di antara puluhan ribu pengungsi Palestina yang mendirikan tenda di sepanjang pesisir selatan Gaza setelah peringatan dari militer Israel untuk meninggalkan rumah di utara.
Baca Juga: Gibran Blusukan ke Lokasi Banjir Kampung Melayu dan Cawang, Bagikan Sembako
Ribuan tenda mereka tenggelam dan hancur akibat angin kencang yang baru-baru ini melanda Jalur Gaza.
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Senin (25/11) mengungkapkan bahwa sekitar setengah juta orang di Gaza kini berisiko menghadapi banjir.
"Suhu udara menurun dan hujan mulai turun. Tidak ada tempat penampungan yang aman, selimut, atau pakaian hangat untuk meringankan penderitaan mereka," kata Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini di media sosial pada Selasa (26/11).
"Musim dingin di Gaza berarti orang-orang tidak hanya akan tewas karena serangan udara, penyakit, atau kelaparan. Musim dingin di Gaza akan mengakibatkan lebih banyak orang terancam kehilangan nyawa karena kedinginan, terutama mereka yang paling rentan, termasuk orang tua dan anak-anak," tambah Lazzarini.
Berita Terkait
-
Sudah 2 Hari Gencatan Senjata, Hizbullah Tetap Siaga di Lebanon
-
Gibran Blusukan ke Lokasi Banjir Kampung Melayu dan Cawang, Bagikan Sembako
-
Konsisten Bantu Palestina, Dimas Seto Gelar Run for Humanity
-
Bakal Hancurkan Hamas? JoeBiden Sepakat Jual Senjata Rp10,7 Triliun ke Israel
-
Penerbangan MEA Kembali Normal 12 Desember Setelah Gencatan Senjata Israel-Lebanon
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
Usai Dapat Rehabilitasi Prabowo, Kuasa Hukum Ira Puspadewi Langsung Sambangi KPK
-
Kementerian PANRB Raih Predikat Unggul IKK Award 2025
-
Viral! Warga Malah Nonton Saat Gunung Semeru Luncurkan Debu Vulkanik Raksasa di Jembatan Ini
-
Viral Stiker Keluarga Miskin Ditempel di Rumah Punya Mobil,Bansos Salah Sasaran Lagi?
-
Plot Twist! Kurir Narkoba Kecelakaan di Tol Lampung, Nyabu Dulu Sebelum Bawa 194 Ribu Ekstasi
-
Mahfud MD Soal Geger di Internal PBNU: Konflik Tambang di Balik Desakan Gus Yahya Mundur
-
'Terima Kasih Pak Prabowo': Eks Dirut ASDP Lolos dari Vonis Korupsi, Pengacara Sindir KPK Keliru
-
Yusril: Pemberian Rehabilitasi Kepada Direksi Non Aktif PT ASDP Telah Sesuai Prosedur
-
Pengusaha Adukan Penyidik KPK ke Bareskrim: Klaim Aset Rp700 Miliar Disita Tanpa Prosedur
-
Tumbuh di Wilayah Rob, Peran Stimulasi di Tengah Krisis Iklim yang Mengancam Masa Depan Anak Pesisir