Suara.com - Maskapai nasional Lebanon, Middle East Airlines (MEA), mengumumkan bahwa mereka akan menambah jumlah penerbangan mulai Kamis (28/11) dan akan sepenuhnya kembali ke jadwal operasi reguler pada 12 Desember mendatang, setelah implementasi gencatan senjata antara Israel dan Lebanon.
“Jadwal penerbangan kami akan kembali normal mulai 12 Desember,” kata MEA dalam pernyataannya pada Rabu (27/11).
MEA juga mengindikasikan bahwa antara 28 November hingga 3 Desember, mereka akan menambah 32 penerbangan tambahan dan menaikkan kapasitas pesawat untuk melayani lebih dari 30 tujuan.
Sejak peningkatan serangan Israel ke Lebanon yang dimulai pada 23 September lalu, MEA telah mengubah operasinya dengan membatalkan atau menjadwal ulang penerbangan serta mengurangi kapasitas pesawat untuk menekan risiko asuransi penerbangan antara Lebanon dan tujuan internasional.
Gencatan senjata antara Israel dan Lebanon mulai berlaku pada Rabu (27/11) dini hari, mengakhiri lebih dari 14 bulan konflik antara militer Israel dan kelompok Hizbullah.
Menurut ketentuan gencatan senjata, pasukan Israel akan mundur secara bertahap ke selatan Garis Biru, sementara tentara Lebanon akan ditempatkan di wilayah selatan dalam waktu maksimal 60 hari.
Menurut otoritas kesehatan Lebanon, lebih dari 3.800 orang telah tewas akibat serangan Israel di Lebanon sejak Oktober tahun lalu, dan lebih dari 1 juta orang terpaksa mengungsi.
Hingga saat ini, Hizbullah belum mengeluarkan pernyataan resmi. Namun, kelompok tersebut telah mematuhi gencatan senjata dengan menghentikan serangan terhadap target Israel sejak kesepakatan itu diberlakukan. (Antara)
Baca Juga: Runtuhnya Klaim Kemenangan Netanyahu: 60% Rakyat Israel Ragukan Keunggulan Atas Hizbullah
Berita Terkait
-
Israel Ajukan Banding soal Surat Penangkapan dari ICC, Prancis Yakin Netanyahu Punya Kekebalan
-
Serangan Udara Israel Tewaskan 6 Orang di Suriah, Wanita dan Anak-anak Terluka
-
Usai Gencatan Senjata, Hizbullah Tetap Waspada terhadap Serangan Israel
-
Susul Netanyahu, Pemimpin Junta Myanmar Juga Jadi Sasaran Surat Perintah Penangkapan ICC Atas Kekejaman pada Rohingya
-
Runtuhnya Klaim Kemenangan Netanyahu: 60% Rakyat Israel Ragukan Keunggulan Atas Hizbullah
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Buka Suara soal Kasus Puluhan Siswa SD Keracunan MBG di Jaktim, DKPKP DKI Bilang Begini
-
Cuaca Hari Ini: Waspada Badai, Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diprediksi Hujan
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 4 Oktober 2025: Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi
-
Terkuak! Kasus Keracunan Siswa di Jakarta Akibat Dapur MBG Tak Jalani SOP BGN
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir