Suara.com - Pasangan Cagub-Cawagub nomor urut 2 di Pilkada Jakarta, Dharma Pongrekun - Kun Wardana mengklaim seharusnya bisa memenangi Pilkada Jakarta 2024 dengan perolehan suara di atas 52 persen.
Namun dia menyebut, karena sejumlah kecurangan, perolehan suara Dharma-Kun jadi yang paling buncit dari tiga kontestan di Pilkada Jakarta. Salah satu kecurangan disebut Dharma adalah adanya searangan fajar atau praktik pemberian uang maupun materi jelang pemilihan.
Dikutip dari unggahan video Instagram @fakta.jakarta, Dharma Pongrekun mulanya menjelaskan bahwa seharusnya jumlah suara Dharma-Kun menjadi mayoritas atau paling banyak.
Di mana Dharma-Kun mendapat tiga dukungan, pertama adalah dari pendukung 10 persen yang memilih. Kemudian dari pendukung yang tidak bisa hadir ke TPS atau golput.
"Ketiga pendukung yang terkena serangan fajar jenis lainnya, mereka tidak mampu berbuat apa-apa, mereka tidak lagi bisa melaksanakan, mereka tidak punya hak memilih karena sudah dikunci, karena sudah diambil haknya," kata Dharma Pongrekun.
"Ini sebenarnya angka ril kemenangan kita, minimal seharusnya lebih dari 52 persen, 52,5 persen, bahkan bisa jauh lebih besar lagi karena belum ditambah kategori ketiga tadi, yaitu bentuk serangan fajar," tambah Dharma.
Diketahui, KPU DKI Jakarta telah menetapkan tiga paslon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta maju dalam Pilkada DKI Jakarta.
Ketiga paslon tersebut adalah Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari independen nomor urut 2 dan Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) nomor urut 3.
Baca Juga: Bantah Tak Kerja Bantu Pemenangan RK-Suswono di Jakarta, PKB: Kalau yang Dijual Tak Laku Mau Apa?
Berita Terkait
-
Bantah Tak Kerja Bantu Pemenangan RK-Suswono di Jakarta, PKB: Kalau yang Dijual Tak Laku Mau Apa?
-
PKB Sebut Golput di Jakarta Tinggi karena Paslon Tak Diminati
-
Kekayaan Ali Syakieb Versi LHKPN: Disindir 'Plonga-plongo' saat Debat Berujung Unggul di Pilkada 2024
-
Cek di Sini! Link Quick Count Pilkada 2024 Seluruh Provinsi Indonesia
-
Ditaksir Dapat Rp1,3 M Sebulan dari YouTube, Dedi Mulyadi Tetap Ngonten usai Jadi Gubernur Jabar?
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Gelombang Panas Ekstrem Kini Jadi Ancaman Baru Bagi Pekerja Dunia, Apa yang Mesti Dilakukan?
-
Buntut Kebakaran Maut Kemayoran, Mendagri Usulkan Uji Kelayakan Gedung Rutin
-
Mendagri: Alat Pemadam Kebakaran Gedung Terra Drone Tidak Mencukupi
-
Perkuat Newsroom di Era Digital, Local Media Community, Suara.com dan Google Gelar TOT AI Jurnalis
-
DPR Buka Revisi UU Kehutanan, Soroti Tata Kelola Hutan hingga Dana Reboisasi yang Melenceng
-
Peringati Hari HAM, Pemimpin Adat Papua Laporkan Perusahaan Perusak Lingkungan ke Mabes Polri
-
Pasang Badan Lindungi Warga dari Runtuhan Kaca, Kapolsek Kemayoran Dilarikan ke Meja Operasi
-
Ribuan Aparat Gabungan Amankan Aksi Buruh Gebrak di Jakarta Peringati Hari HAM Sedunia
-
Moncong Truk Trailer Ringsek 'Cium' Separator Busway Daan Mogot, Jalur TransJakarta Sempat Tertutup
-
Pura-pura Bayar Utang, Pemuda di Karawang Tega Tusuk Pasutri Lalu Sembunyi di Plafon