Suara.com - Iran menunda untuk melakukan serangan dalam sekala besar kepada Isral karena disebabkan salah satu diantaranya adalah gencatan senjata di Lebanon.
Tak hanya itu saja, penundaan serangan sendiri dikarnakan adanya pelantikan Trump yang semakin dekat menjadikan saat ini bagi Iran untuk berperan sebagai agresor.
Namun para ayatollah masih putus asa untuk menyelamatkan muka mereka dengan melakukan serangan besar-besaran terhadap “rezim Zionis.”
Dalam beberapa bulan terakhir, Badan Keamanan Israel (Shin Bet) telah mengungkap setidaknya 200 upaya phishing yang dilakukan operasi Iran dengan dugaan tujuan memfasilitasi pembunuhan.
Kampanye phishing menargetkan spektrum yang luas dari tokoh-tokoh Israel, termasuk pejabat tinggi keamanan, pemimpin politik, akademisi, profesional media, jurnalis, dan lain-lain.
Tujuan dari kampanye Iran adalah untuk mendapatkan akses ke media digital (email, komputer, ponsel pintar) dari individu Israel yang ingin mereka targetkan, untuk mengekstrak informasi pribadi seperti alamat rumah, koneksi pribadi, dan tempat-tempat yang sering mereka kunjungi.
Informasi ini dimaksudkan untuk digunakan oleh agen Iran untuk melakukan serangan terhadap individu di Israel, menggunakan sel-sel Israel yang direkrut di dalam negeri. Perlu dicatat bahwa dalam beberapa bulan terakhir, Shin Bet dan Polisi Israel menggagalkan sembilan upaya warga Israel yang direkrut oleh Iran untuk menjalankan misi di Israel.
Sebagai bagian dari operasi Shin Bet, sekitar 200 serangan siber berbeda terhadap perangkat dan komputer individu Israel teridentifikasi.
Melansir dari IsraelToday, Agen Iran biasanya mendekati target mereka melalui platform seperti WhatsApp, Telegram, atau email, membuat cerita sampul yang dipersonalisasi dan disesuaikan dengan bidang minat target, sehingga pendekatan tersebut tidak terlihat mencurigakan.
Baca Juga: Ada Pelanggaran Gencatan Senjata, Hizbullah Serang Pos Militer Israel
Tujuan para agen Iran adalah untuk meyakinkan target agar mengunduh aplikasi yang akan menginstal alat berbahaya di komputer atau ponsel cerdas mereka, atau mengarahkan mereka ke situs web palsu yang meniru layanan sah, di mana mereka akan diminta memasukkan kredensial login untuk akun pribadi mereka. atau akun email organisasi.
Setelah target menyelesaikan salah satu tindakan ini dan memberikan email serta kata sandinya, penyerang akan “mencuri” kredensial dan mendapatkan akses ke email atau komputer target.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu