Suara.com - Duta Besar Iran untuk Damaskus menyatakan bahwa serangan teroris di Suriah oleh Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) berkaitan langsung dengan kekalahan rezim Israel di Lebanon.
Menurut laporan surat kabar Suriah al-Qassiyoun pada hari Minggu, Hossein Akbari mengemukakan bahwa serangan tersebut dimulai bersamaan dengan pengumuman gencatan senjata di Lebanon selatan. Ia menambahkan bahwa gencatan senjata itu secara umum dipandang sebagai kekalahan bagi Israel dan kemenangan bagi Hizbullah, dan pada saat yang sama, para teroris memulai aksi mereka di Suriah.
Dia juga menyatakan bahwa perolehan peralatan canggih oleh tentara bayaran HTS menunjukkan adanya hubungan dengan negara-negara Barat.
Duta Besar Iran menegaskan bahwa serangan terbaru ini bertujuan untuk membalas dendam terhadap Suriah karena dukungannya kepada Poros Perlawanan dan Hizbullah di Lebanon, serta bahwa Amerika Serikat berusaha memberi tekanan pada pemerintahan Suriah melalui wilayah selatan.
Setelah kedatangan tentara bayaran asing yang didukung oleh beberapa negara, kelompok teroris meluncurkan serangan besar-besaran terhadap posisi tentara Suriah di wilayah barat laut, barat, dan barat daya Aleppo pada Rabu pagi.
Serangan militer ini oleh teroris dianggap melanggar perjanjian gencatan senjata yang ditetapkan pada tahun 2020, mengingat wilayah tersebut termasuk dalam kesepakatan de-eskalasi yang ditandatangani dengan jaminan Turki di Astana, Kazakhstan, yang mencakup daerah di Idlib, pinggiran Aleppo, serta sejumlah area di Hama dan Lattakia.
Berita Terkait
-
25 Tewas Saat Serangan Udara Israel Hancurkan Rumah Perlindungan Wanita dan Anak di Gaza Utara
-
Israel Serang Sasaran Hizbullah di Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
-
Milisi Dukungan Iran Merapat ke Suriah Utara
-
Heboh Pernyataan Eks Menhan Israel: Netanyahu Lakukan Kejahatan Perang dan Pembersihan Etnis di Gaza!
-
Serangan Udara Rusia dan Suriah Guncang Aleppo, Puluhan Warga Sipil Tewas Selama Dikuasi Pemberontak
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Momen Menkeu Purbaya Ancam Pertamina Malas Bikin Kilang Baru: Males-malesan, Saya Ganti Dirutnya
-
Sosok Meta Ayu Puspitantri Istri Arya Daru: Keberatan Kondom Jadi Barang Bukti Kematian Suami
-
Gubernur Ahmad Luthfi Minta Organisasi Tani Ikut Atasi Kemiskinan
-
Bernasib Tragis saat Rumah Ditinggal Pemiliknya, 4 Anak Ini Tewas Terbakar!
-
Naturalisasi Atlet Timnas Secepat Kilat, Kenapa Anak Keturunan WNI Malah Terancam Jadi Stateless?
-
Cecar Kepala BGN di Rapat Soal MBG, Legislator PDIP: Tugas Kami Memang Menggonggong
-
Heboh Polemik Pelat BK, Aksi Bobby Nasution Dibela DPR, Apa Alasannya?
-
Perkap Baru, Polisi Bisa Tembak Penyerang Markas Pakai Peluru Tajam! Ini Aturan Lengkapnya
-
Akhirnya Terungkap! Menkes Budi Gunadi Beberkan 3 Penyebab Utama di Balik Krisis Keracunan MBG
-
Korban Keracunan MBG di SDN Gedong Jadi 22 Siswa, Komnas PA Kritik Guru Jadi Pencicip Makanan