Suara.com - Tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Bali 2024 tak tembus target 75 persen. Hal ini membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali melakukan evaluasi terhadap Pilkada Bali.
“Partisipasi 71,92 persen, sudah kami perhitungkan kenapa tingkat partisipasinya tidak sesuai target, ya pasti dievaluasi,” kata Komisioner KPU Bali I Gede John Darmawan, Rabu (4/12/2024).
Selain itu, angka 71 persen juga tak jauh dengan pilkada Bali 2018. 3 kabupaten tertinggi selama 6 tahun belakangan pun angkanya ikut menurun.
“Tiga besar tingkat partisipasi kabupatennya selalu begitu, Tabanan, Gianyar, Bangli pasti begitu, tapi itu sekarang turun semua ya, yang naik itu Denpasar dan Buleleng tapi kecil,” ujarnya.
Menurut KPU Bali partisipasi masyarakat rendah di Pilkada Bali karena faktor cuaca, ketidaktertarikan pada calon yang disuguhkan, dan tidak meratanya distribusi formulir C6 Pemberitahuan Pemungutan Suara Kepada Pemilih.
“Pertama faktor cuaca, walau tidak bermaksud menyalahkan semesta, cuaca di beberapa bagian di jam utama hujan deras hampir merata di kabupaten/kota,” kata John.
Salah satunya yaitu Kecamatan Denpasar Barat di Kota Denpasar, wilayah dengan tingkat partisipasi paling rendah ini sempat diguyur hujan sehingga menjadi salah satu faktor pendukung pemilih enggan ke TPS, meski ada faktor lain yang mempengaruhi.
Selain itu adalah kurang terdistribusinya formulir C Pemberitahuan, dimana hingga saat ini masih banyak masyarakat yang menganggap formulir yang disebar KPPS jelang hari pemungutan itu adalah undangan memilih dan bagi yang tidak dapat maka tidak bisa menggunakan hak pilihnya.
“Walau pemilih tidak mendapat C Pemberitahuan dia bisa mengetahui dimana lokasi TPS, bisa langsung datang, sampai hari ini orang masih salah kaprah, tidak datang karena tidak dapat padahal sebenarnya itu bukan undangan,” ujar mantan Ketua KPU Denpasar itu.
Baca Juga: Bawaslu Pastikan KPU Tidak Lakukan Kesalahan pada Pilkada Banjarbaru 2024
Kendati demikian, KPU Bali melihat kondisi pada Pilkada Bali 2024 lebih baik dibandingkan Pilkada Bali 2018, namun masih perlu dievaluasi.
Adapun hasil rekapitulasi tingkat kabupaten/kota menunjukkan partisipasi pemilih di Denpasar terendah yaitu 59,55 persen; diikuti Buleleng terendah kedua 61,39 persen; Jembrana 71,19 persen; Karangasem 72,85 persen; Klungkung 73,41 persen; Badung 78,01 persen; Bangli 78,4 persen; Gianyar 82,47 persen; dan Tabanan 82,75 persen. (ANTARA)
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini