Suara.com - Qatar kembali mengambil peran sebagai mediator dalam upaya mencapai gencatan senjata antara Israel dan Hamas setelah sempat menghentikan mediasi untuk sementara waktu.
Informasi ini disampaikan oleh sumber yang memahami proses negosiasi tersebut pada Kamis (23/11).
Sebelumnya, Qatar bersama Amerika Serikat dan Mesir telah terlibat dalam negosiasi selama berbulan-bulan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera.
Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil sejak perang yang dimulai lebih dari 14 bulan lalu.
Pada November lalu, Doha memutuskan untuk menghentikan sementara mediasi. Mereka menegaskan akan melanjutkan peran tersebut ketika kedua belah pihak, Hamas dan Israel, menunjukkan kesediaan dan keseriusan dalam mencapai kesepakatan damai.
Seorang sumber yang berbicara kepada AFP menyatakan bahwa Qatar telah "kembali menjalankan mediasi," meski tidak memberikan detail lebih lanjut tentang pertemuan terbaru antara para pejabat terkait.
Konflik ini memanas sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.208 orang di Israel, sebagian besar merupakan warga sipil.
Sebagai balasan, Israel melancarkan kampanye militer yang telah merenggut nyawa 44.580 orang di Jalur Gaza, dengan mayoritas korban juga merupakan warga sipil, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dalam serangan tersebut, kelompok militan Palestina juga menyandera 251 orang. Sejak itu, beberapa sandera telah dibebaskan melalui pertukaran dengan ratusan tahanan Palestina dalam jeda satu minggu yang berhasil dinegosiasikan oleh Qatar tahun lalu. Namun, negosiasi lanjutan berikutnya belum menghasilkan kesepakatan berarti.
Baca Juga: Kekejaman Baru Israel: Perang Psikologis dengan Suara Tangisan Bayi di Gaza
Berita Terkait
-
Kekejaman Baru Israel: Perang Psikologis dengan Suara Tangisan Bayi di Gaza
-
Respons Israel usai Dituding Lakukan Genosida di Gaza oleh Amnesty International
-
AS Lindungi Israel dari ICC: Sanksi Menanti Usai Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
-
Amnesty International Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza, Pemerintah Israel Membantah
-
Dede Rohana Kawal Realisasi Janji Politik Ratu Zakiyah Usai Menang Pilkada Serang
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka