Suara.com - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun setuju dengan permohonan mundur Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden (UKP).
Menurut Refly, kegaduhan yang dibuat Gus Miftah belakangan ini bisa menjadi pembelajaran untuk yang lainnya. Refly bahkan menyebut bahwa orang-orang seperti Miftah sudah pantas disingkirkan dari pemerintahan.
“Ini adalah sebuah pembelajaran, harusnya mereka-mereka seperti ini disingkirkan di pemerintahan,” ujar Refly, dikutip dari kanal youtubenya, yang dikutip pada Minggu (8/11/2024).
“Miftah misalnya seringkali dikatakan representasi keagamaan, padahal kalau kita lihat gerak-geriknya selama ini justru dia merepresentasikan kelompok masyarakat tertentu saja,” tandasnya.
Refly sontak mengatakan bahwa isu gaji UKP senilai 100 juta sangat tidak sesuai dengan tugas apa yang dibebankan.
“Jabatan Utusan Khusus Presiden konon digaji 100 juta lebih, gede juga yaa, untuk sebuah pekerjaan yang nggak jelas,” sebut Refly.
“Ya nggak jelas apa coba kerjanya? Utusan Khusus untuk toleransi dan sebagainya, ini omon-omon dibiayai negara, kemudian dibayar negara, Pak Prabowo, Pak Prabowo ya, luar biasa baiknya anda ya,” tambahnya.
Gus Miftah diketahui mengundurkan diri dari jabatan UKP bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan pada Jumat (6/12/24).
“Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah Keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam,” ucap Gus Miftah di Kawasan Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, DIY.
Baca Juga: Sosok Kiai Ini Minta Netizen Minta Maaf ke Gus Miftah, Malah Ditertawakan
“Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” tambahnya.
Gus Miftah mengaku jika keputusannya untuk mundur ini bukan karena tekanan, melainkan sebuah tanggung jawab sebagai seorang pejabat.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?