Suara.com - Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengatakan pada hari Senin bahwa negaranya telah menyerang "senjata kimia" di negara tetangga Suriah, tempat pasukan pemberontak menggulingkan presiden Bashar al-Assad selama akhir pekan.
Berbicara dalam sebuah konferensi pers, Saar mengatakan kami menyerang sistem senjata strategis seperti, misalnya, senjata kimia yang tersisa atau rudal dan roket jarak jauh agar tidak jatuh ke tangan para ekstremis.
Saar mengatakan Israel memantau tindakan para pemberontak, seraya menambahkan: "Langkah-langkah yang kami ambil, satu-satunya kepentingan kami adalah keamanan Israel dan warganya."
Media Israel melaporkan pada hari Jumat bahwa militer telah menyerang tempat penyimpanan senjata kimia di Suriah.
Syrian Observatory for Human Rights, sebuah pemantau yang berbasis di Inggris, mengatakan pada hari Senin bahwa militer Israel melakukan serangan semalam di beberapa lokasi yang membentang di pesisir dan selatan Suriah.
"Sejak beberapa jam pertama setelah pengumuman jatuhnya rezim sebelumnya, Israel mulai melancarkan serangan udara intensif, dengan sengaja menghancurkan gudang senjata dan amunisi," katanya.
Foto-foto AFP pada hari Senin menunjukkan kerusakan di bandara militer Mazzeh di pinggiran Damaskus, termasuk helikopter dan jet yang hancur, tempat militer Israel menyerang depot senjata di dekatnya.
Sejak perang saudara Suriah meletus pada tahun 2011, Israel telah melakukan ratusan serangan di negara itu, terutama menargetkan tentara dan kelompok-kelompok yang didukung Iran.
Israel jarang mengomentari serangan individu di Suriah tetapi telah berulang kali mengatakan tidak akan membiarkan Iran memperluas kehadirannya di negara itu.
Baca Juga: Hamas dan Kepala Intelijen Mesir Bahas Gencatan Senjata di Jalur Gaza
Negara itu juga memindahkan pasukan ke zona penyangga demiliterisasi di wilayah Dataran Tinggi Golan yang berbatasan dengan Suriah pada hari Sabtu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel tidak akan membiarkan kekuatan musuh mana pun membangun dirinya di perbatasan kami.
Saar mengatakan pada hari Senin bahwa pengambilalihan penyangga itu adalah langkah terbatas dan sementara yang kami ambil karena alasan keamanan.
Berita Terkait
-
Rusia Beri Suaka Bashar al-Assad dan Keluarga, Lokasi Persis Mantan Pemimpin Suriah Tak Diketahui
-
Sahroni Sebut Polisi Masih Butuh Senpi karena Begal-Pencuri Masih Banyak: Yang Perlu Diperhatikan Penggunaannya
-
Bayi Yesus Berselimut Keffiyeh: Pesan Damai Paus Fransiskus untuk Palestina
-
Istana Mewah Assad Dikuasai Pemberontak, Mobil Ferrari dan Harta Karun Dijarah!
-
Hamas dan Kepala Intelijen Mesir Bahas Gencatan Senjata di Jalur Gaza
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...