Suara.com - Dengan perkembangan terkini di garis depan Suriah, muncul pertanyaan tentang nasib kerajaan narkoba di negara yang didirikan oleh rezim Presiden Bashar Assad tersebut.
Captagon, obat perangsang yang dijuluki "keberanian kimia ISIS" dan "kokain orang miskin," ditemukan di antara barang-barang dan kendaraan teroris Hamas selama pembantaian 7 Oktober. Captagon telah menjadi ekspor nomor satu Suriah yang menghasilkan sedikitnya $5 miliar setiap tahunnya.
Obat tersebut membiayai tentara Suriah dan Hizbullah, sementara miliaran juga mengalir ke kas pribadi keluarga Assad, jenderal tentara Suriah, dan pejabat Hizbullah.
Industri ini secara finansial menopang rezim tersebut saat ekonomi Suriah runtuh selama perang saudara, dengan operasi yang menyaingi skala kartel narkoba besar di Meksiko dan Amerika Selatan.
Orang yang bertanggung jawab untuk mengelola produksi Captagon di Suriah tidak lain adalah Maher Assad, saudara mantan presiden tersebut. Hingga baru-baru ini, Maher memimpin Divisi Keempat tentara Suriah, yang sering disebut sebagai "Divisi Captagon."
Namun, dengan pemberontak yang kini menguasai berbagai provinsi Suriah, fokus Maher kemungkinan telah beralih ke upayanya untuk bertahan hidup. Laporan tentang keberadaannya masih belum dapat dikonfirmasi, dengan satu laporan mengklaim bahwa ia terakhir terlihat di Qardaha di pantai Suriah, mungkin berencana untuk pergi melalui Bandara Khmeimim.
Sebuah video yang dibagikan di saluran yang berafiliasi dengan pemberontak juga mengungkap sebuah bunker bawah tanah di bawah rumahnya. Nasib Bashar Assad sendiri tidak pasti selama berjam-jam hingga sumber Kremlin mengonfirmasi bahwa ia dan keluarganya telah melarikan diri ke Rusia.
Berita Terkait
-
Gempur 300 Serangan Udara, Israel Lumpuhkan Pertahanan Suriah
-
Golan Diserbu, Arab Saudi Murka! Israel Langgar Hukum Internasional?
-
PBB: 16 Juta Jiwa Butuh Bantuan di Suriah, 1 Juta Mengungsi dalam 10 Hari
-
Di Tengah Kekacauan Politik, Bahaya Senjata Kimia di Suriah Masih Menghantui
-
Sehari usai Assad Kabur ke Rusia, Pemerintahan Transisi Suriah Segera Dibentuk
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Diguyur Hujan Ringan, Waspada Banjir
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata