Suara.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi membeberkan data terkait bencana hidrometeorologi yang terjadi di Jakarta selama tahun 2024. Tercatat, ada 808 kejadian dan ratusan di antaranya termasuk banjir di berbagai wilayah.
Bencana hidrometeorologi ini termasuk tanah longsor, banjir, angin kencang, jalan tergenang, dan pohon tumbang. Teguu menganggap 808 kejadian artinya masih cukup terkendali.
"Tercatat ada 808 kejadian. Alhamdulillah relatif terkendali. Di antaranya adalah 109 kejadian banjir, kemudian 317 kejadian jalannya tergenang, kemudian juga ada 13 kejadian angin kencang, 333 kejadian pohon tumbang, dan 36 kejadian tanah longsor," ujar Teguh di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (17/11/2024).
"Itu yang sudah kita catat terkait bencana hidrometeorologi," lanjutnya.
Teguh mengatakan, saat ini penanganan banjir dan genangan di Jakarta sudah semakin baik dari tahun ke tahun. Berdasarkan survei, saat ini masih ada sejumlah wilayah yang selalu mengalami banjir secara berulang.
"Antara lain, dari seluruh wilayah yang ada di Jakarta, ada sekitar 21 kecamatan, kemudian Keluran ada 42, RW 72, kemudian juga RT 198," ucapnya.
Terkait banjir, Teguh juga menyampaikan soal penanganan dan penanggulangan yang dilakukan Pemprov DKI. Penyebab banjir sendiri diketahui terbagi menjadi tiga, yakni kiriman air dari daerah hulu, curah hujan ekstrem, dan kenaikan permukaan air laut.
Untuk curah hujan ekstrem yang melebihi kapasitas drainase DKI sebesar 100 milimeter per detik, maka akan dipercepat lewat ratusan pompa yang disigakan. Kemudian untuk air kiriman, pihaknya bakal mengebut pengerjaan sejumlah fasilitas penampung air seperti waduk, normalisasi sungai, embung, dan lainnya.
Sementara untuk banjir rob, pihaknya memfokuskan pengerjaan tanggul pantai yang juga dilakukan bersama dengan pemerintah pusat.
Baca Juga: 4 RT Dikepung Banjir Rob, Warga di Marunda Pulo Jakut Sejak Pekan Lalu Belum Dapat Bantuan
"Kami sudah melakukan langkah-langkah inovasi. Ada sosialisasi, ada kemudian persiapan petugas, ada kemudian apel siaga, kemudian juga persiapan untuk berbagai hal, termasuk servisnya. Kita sudah lakukan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Demi Transisi Kepemimpinan Gubernur, PDIP Dorong Teguh Setyabudi Inisiasi Pertemuan dengan Pramono Anung
-
Pj Gubernur Teguh Setyabudi Mau Terapkan WFH saat Cuaca Ekstrem di Jakarta, PKS: Jangan Dipaksakan!
-
Pj Gubernur DKI Bertemu Exco PSSI, Bahas Peluang Kurikulum Sepakbola di Sekolah
-
Terendam Lagi, Banjir Rob Bikin Pekerja Sulit Tembus Akses Pelabuhan Muara Angke
-
Potensi Terjadi Cuaca Ekstrem di Jakarta, Pemprov Sedang Pikir-pikir Berlakukan WFH?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
Terkini
-
Komplotan Begal 7 Kali Beraksi di Jakarta Nyamar Debt Collector, Korbannya 'Dibuang' ke Flyover!
-
Aksi Culas Bos Pangkalan Elpiji Terbongkar, Oplos Tabung Gas hingga Raup Rp70 Juta Saban Bulan
-
Singgung Sorotan Negatif Program MBG di Media Sosial, DPR Desak Pemulihan Kepercayaan Publik
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Anggota DPR Desak 'Rebranding' Program Makan Bergizi: 'Gratis'-nya Dihapus, Konotasinya Negatif
-
22 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan MBG, Pramono Anung Enggan Berkomentar
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis