Tampak dalam video Idy mencoba menyampaikan interupsi dalam agensa Mukernas PPP tersebut. Kemudian ia tampak ditahan untuk ditenangkan oleh Satgas PPP yang bertugas.
Kemudian Rapih menghampiri Idy untuk menegur hingga keributan tak terhindarkan.
Saat dikonfirmasi Suara.com, Idy menjelaskan bahwa keributan terjadi saat agenda mendengar pandangan umum para Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPP seluruh Indonesia.
Ketika DPW Bali PPP dipanggil untuk dimintai pandangan umumnya, Idy mengaku menyampaikan interupsinya. Ia mengaku tak terima DPW Bali PPP diminta pandangan, sebab selama ini masih berstatus dibekukan.
"Nah interupsi yang saya masalahkan adalah bahwa DPW Bali ini sudah di gugat ke mahkamah partai dan keputusannya adalah dibekukan. Dan untuk mengadakan kegiatan Muswil dengan kepanitian bersama tapi itu tidak dilaksanakan," katanya.
"Dalam pemahaman kami itu DPW Bali itu nggak ada harusnya tidak dipanggil untuk memberikan pandangan umum begitu," sambungnya.
Kemudian saat melakukan interupsi tersebut, Idy mengklaim dirinya telah mendapat ancaman kekerasan dari Rapih Herdiansyah.
"Nah pada saat interupsi itu lah, si ajudan Pak Ketum (Rapih) melakukan ancaman kekerasan sampai narik kerah baju saya," katanya.
"Sewaktu saya bicara juga, mic yang saya pakai direbut paksa sama preman yang disiapkan loyalis Plt Ketua umum DPP Mardiono," imbuhnya.
Baca Juga: Menanti PPP Comeback ke Senayan,Transformasi atau Tetap Status Quo?
Adapun Wasekjen PPP Rapih menilai, jika apa yang terjadi hanya dinamika biasa yang terjadi dalam forum organisasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Tragedi Pohon Tumbang di Pondok Indah: Pemprov Gercep Siapkan Penyangga dan Pemangkasan
-
Ricuh di PN Jaksel: Polisi dan Pendukung Aktivis Khariq Anhar Saling Dorong Rebut Poster
-
Dua Pria Ditangkap Terkait Pencurian Permata Berharga di Museum Louvre
-
Mengenang Johnson Panjaitan: Kritik Keras untuk Polri dan Ingatkan 'Potong Kepalanya'
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar
-
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen
-
Menhut Raja Juli Minta Maaf ke Warga Papua Usai BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Ini Jadi Catatan
-
Prabowo Tak Happy, Mendagri Setrap Pejabat Bojonegoro Gegara Realisasi Belanja Rendah: Jangan Bohong
-
Mulai Dibahas Hari Ini, DPR Berharap Biaya Haji 2026 Turun Lagi Tanpa Mengurangi Kualitas