Suara.com - Indonesia pada tahun 2025 akan menjadi tuan rumah pada KTT D-8 serta mengumumkan dukungannya untuk memperluas keanggotaan pada Organisasi Kerjasama Ekonomi D-8 yang beranggotakan delapan negara berkembang dengan mayoritas Muslim tersebut.
Kabar ini diketahui usai pengumuman yang merupakan bagian dari Deklarasi Kairo dikeluarkan pada akhir KTT di ibu kota Mesir.
Menurut kantor berita resmi Mesir, D-8 yang didirikan untuk memperkuat kerjasama ekonomi, meliputi Turki, Mesir, Nigeria, Pakistan, Iran, Indonesia, Malaysia, dan Bangladesh.
Para pemimpin dan delegasi negara anggota menyatakan dukungan bulat untuk penerimaan Azerbaijan sebagai anggota penuh.
Deklarasi tersebut menegaskan penolakan terhadap sanksi ekonomi sepihak yang dijatuhkan kepada negara anggota, menggambarkan tindakan tersebut sebagai ancaman terhadap stabilitas ekonomi global dan pelanggaran hukum internasional. Negara-negara anggota menyerukan pencabutan sanksi tersebut segera.
Para pemimpin menekankan komitmen bersama terhadap perdamaian, pembangunan berkelanjutan, dan pembangunan masa depan yang lebih inklusif berdasarkan rasa saling menghormati dan kerja sama. Mereka berjanji memajukan tujuan pembangunan bersama yang dipandu oleh prinsip persaudaraan, keadilan, kesetaraan, demokrasi, dan supremasi hukum.
Deklarasi itu menguraikan area prioritas untuk kerja sama, termasuk pertanian, ketahanan pangan, energi, sains dan teknologi, industri, pengembangan usaha kecil dan menengah, infrastruktur, perdagangan, investasi, dan transportasi. Inisiatif tersebut bertujuan untuk mempromosikan pertumbuhan yang adil dan inklusif di seluruh negara anggota.
Indonesia secara resmi disambut sebagai ketua berikutnya dari organisasi ini, dengan para pemimpin memuji tawarannya untuk menjadi tuan rumah KTT ke-12. Tanggal dan lokasi pertemuan tersebut akan diumumkan kemudian.
KTT yang dipimpin oleh Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi ini juga mencakup sesi khusus mengenai Palestina dan Lebanon. Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati berpartisipasi dalam diskusi tersebut.
Baca Juga: Elkan Baggott: Saya Matikan Notifikasi di Instagram
Peserta kunci lainnya termasuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Iran Masoud Pezeshkian yang melakukan kunjungan pertama ke negara Afrika Utara tersebut oleh seorang presiden Iran dalam 11 tahun terakhir.
D-8 didirikan untuk meningkatkan peran negara berkembang dalam perekonomian global, memperkuat hubungan perdagangan, dan memastikan representasi yang lebih baik dalam pengambilan keputusan internasional guna meningkatkan standar hidup di seluruh dunia. [Antara].
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Diduga karena Masalah Asmara, Seorang Pria Tewas Ditusuk di Condet
-
Mau Kirim 500 Ribu Pekerja ke Luar Negeri, Pemerintah Siapkan Anggaran hingga Rp25 T, Buat Apa Saja?
-
Sidang Perdana Kasus TPPU Eks Sekretaris MA Nurhadi Digelar Hari Ini
-
Masih Lemas Usai Selang Makan Dilepas, Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Kapan Diperiksa?
-
KUHAP Baru Disahkan! Gantikan Aturan Warisan Orde Baru
-
Mencekam! Detik-detik Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali Tewaskan 5 Orang, Bus Agra Mas yang Mulai?
-
Dilaporkan ke MKD, Komisi III Bantah Catut Nama LSM dalam Pembahasan RKUHAP
-
Kunjungi Jepang, Menko Yusril Bahas Reformasi Polri hingga Dukungan Keanggotaan OECD
-
3 Fakta Korupsi Pajak: Kejagung Geledah Rumah Pejabat, Oknum DJP Kemenkeu Jadi Target
-
Warga Muara Angke Habiskan Rp1 Juta Sebulan untuk Air, PAM Jaya Janji Alirkan Air Pipa Tahun Depan