Suara.com - Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDIP), adalah salah satu tokoh politik Indonesia yang sangat berpengaruh dalam perjalanan partai berlambang banteng tersebut. Berikut adalah silsilah keluarga Hasto Kristiyanto.
Baru-baru ini, Ketua DPP PDIP, Deddy Yevry Sitorus, mengungkapkan bahwa ia mendengar kabar mengenai rencana Joko Widodo (Jokowi) untuk mengganti Hasto Kristiyanto sebagai Sekjen PDIP.
Deddy mengungkapkan bahwa isu tersebut sengaja diperbincangkan dalam beberapa waktu terakhir menjelang Kongres V PDIP yang dijadwalkan pada tahun 2025. Meski begitu, ia menegaskan bahwa partai tidak akan menyebutkan nama-nama terkait isu tersebut karena dianggap sudah tidak relevan.
Sementara itu, Hasto Kristiyanto, yang kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PDIP, telah memimpin partai ini sejak tahun 2014. Selama masa kepemimpinannya, Hasto berhasil membawa PDIP meraih kemenangan besar dalam Pemilu dan Pilkada.
Pada Kongres IV PDIP 2015, Hasto dikukuhkan sebagai Sekjen untuk masa bakti 2015-2020, dan pada Kongres V 2019, ia kembali terpilih untuk periode kedua, menjadikannya Sekjen PDIP yang menjabat selama dua periode berturut-turut.
Melalui dedikasinya, Hasto berhasil menempati berbagai posisi penting dalam struktur partai dan memimpin tim yang memenangkan Joko Widodo dalam Pilkada DKI 2012 serta Pilpres 2014 dan 2019.
Meskipun PDIP telah mengalami banyak kemenangan politik di bawah kepemimpinannya, kabar soal pergantian Hasto mengundang perdebatan internal. Sebagian pihak merasa perubahan ini perlu dilakukan untuk menyegarkan organisasi menjelang Kongres PDIP 2025, meskipun banyak yang tetap mendukung kepemimpinan Hasto yang telah terbukti membawa sukses.
Kabar tersebut memicu rasa penasaran publik terkait silsilah keluarga Hasto Kristiyanto dan kiprahnya di dunia politik. Berikut ulasannya.
Profil dan Silsilah Keluarga Hasto Kristiyanto
Hasto Kristiyanto lahir di Yogyakarta pada 7 Juli 1966, merupakan seorang politikus Indonesia. Hasto berasal dari keluarga yang memiliki latar belakang budaya Jawa yang kental, di mana ia sangat dipengaruhi oleh cerita-cerita wayang dan kebudayaan Jawa sejak kecil.
Orang tuanya, Antonius Krido Pardjono dan Yohana Sutami, memberikan pengaruh besar dalam pembentukan karakter Hasto, yang sejak muda sudah menunjukkan minat dalam bidang politik dan organisasi.
Semasa kecil, Hasto sudah mulai tertarik dengan kisah-kisah epik, salah satunya adalah Mahabharata, yang mengajarkannya tentang konflik kekuasaan antara kebenaran dan kebathilan.
Pengaruh budaya Jawa sangat membentuk cara pandangnya terhadap politik dan kehidupan sosial. Saat mengenyam pendidikan di SMA di Kolese de Britto, Hasto mulai menggali lebih dalam tentang politik dan terlibat aktif dalam organisasi, memperkuat bakat kepemimpinan dan kemampuan berorganisasi yang kelak membantunya dalam perjalanan karier politik.
Setelah lulus dari SMA, Hasto melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 1985. Selama masa kuliah, Hasto tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan.
Di sinilah ia menunjukkan kemampuan kepemimpinannya dengan terpilih menjadi Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UGM. Setelah menyelesaikan kuliah pada tahun 1991, Hasto memulai karier profesional di BUMN PT Rekayasa Industri.
Berita Terkait
-
Bahlil Beri Respons Terbaru Soal Peluang Jokowi Gabung ke Golkar Usai Dipecat PDIP, Apa Katanya?
-
Jokowi Sebut 'Waktu yang Akan Menguji' Usai Dipecat, PDIP Merespons: Beliau Bukan Orang Loyal
-
Profil Maria Stefani Ekowati, Istri Hasto Kristiyanto yang Tuding Jokowi Jegal Anies hingga Dipecat PDIP Sekeluarga!
-
Gugatan Ditolak, Ponsel Hasto PDIP Dipakai KPK buat Kejar Buronan Harun Masiku, Apa Isinya?
-
Hasto Sebut Jokowi Bukan Kader PDIP Lagi, Pengamat Beberkan 3 Makna Tersembunyi!
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta