Suara.com - Analis Komunikasi Politik sekaligus Dosen Komunikasi Politik, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta), Shulhan Rumaru memberikan tanggapannya terkait ucapan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto yang menyebut Presiden ke-7 RI, Joko Widodo bukan lagi bagian dari partai PDIP.
Kepada Suara.com, Shulhan memaparkan tiga poin penting terkait Pernyataan Hasto yang mempunyai makna tersirat dalam ilmu Komunikasi Politik. Berikut beberapa poinnya:
1. Upaya Manajemen Reputasi Partai
Shulhan menduga ucapan Hasto ke Jokowi adalah bentuk upaya memperbaiki reputasi sebagai partai politik yang taat dan mengacu pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
"Pertama, itu merupakan upaya manajemen reputasi partai. Jadi, PDIP berupaya memperbaiki reputasinya sebagai parpol yang taat pada aturan main internal, dalam hal ini mengacu pada AD/ART," kata Shulhan Rumaru, Jumat (6/12/2024).
2. Kembalikan Marwah PDIP
Selain reputasi, Pakar Komunikasi Politik UIN Jakarta ini juga menambahkan bahwa ucapan Hasto kepada Jokowi dinilai untuk mengembalikan marwah PDIP.
"Kedua, mengembalikan marwah PDIP sebagai partai yang tidak bisa dipermainkan oleh segelintir elite yang berseberangan/membelot dari ideologi partai," tambah Shulhan.
3. Tingkatkan Solidaritas Untuk Cegah Dualisme
Terakhir, Shulhan menyebut bahwa pernyataan Hasto adalah upaya tegas PDIP untuk meningkatkan solidaritas, sekaligus mencegah terjadinya pembagian kekuasaan.
"Ketiga, pernyataan itu bagian dari upaya tegas PDIP untuk merekatkan kembali kohesivitas dan soliditas internal, dalam artian tidak boleh ada dualisme atau kubu di PDIP," jelasnya.
Selain pernyataan Hasto kepada Jokowi, Shulhan juga menilai bahwa terdapat dua poin terkait jawaban Jokowi tentang makna kata Partai Perorangan.
"Pertama, Jawaban Jokowi tanpa ada penjelasan lanjutan itu, dapat dipahami sebagai gaya komunikasi 'the dynamic style' dimana itu cenderung singkat, padat, namun melahirkan bias persepsi bagi penerima," ungkap Shulhan.
"Kedua, Jawaban Jokowi mengindikasikan narasi satirisme di mana pernyataan itu bisa ditafsirkan secara implisit menyindir Ibu Mega sebagai veto player di PDIP yang dianggap menciptakan kohesivitas berlebihan alias semua serba Ibu Mega," pungkasnya. (Moh Reynaldi Risahondua)
Berita Terkait
-
Rocky Gerung Sebut Jokowi Harus Punya Etika Kembalikan KTA, Bukan Cari Sensasi Ingin Tetap Ada Perkelahian dengan Mega
-
Usai Tak Dianggap PDIP Langsung Bilang Partai Perorangan, Jokowi Lagi Olok-olok PDIP?
-
Rocky Gerung Sebut Jokowi Seperti Maling Usai Tak Dianggap PDIP, Sudah Tertangkap Tangan Salah Tapi Minta Bukti
-
Kode Keras Untuk Kaesang? Hasto Kristiyanto Temui Felicia Tissue, Bicara Gratifikasi dan Rolex
-
Tafsir 'Partainya Perorangan' Jokowi, Ternyata Fenomena Umum Parpol Saat Ini
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting