Suara.com - Satu dari 17 korban tersangka pelecehan seksual I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung angkat bicara dan menceritakan apa yang dilakukan Agus kepadanya.
Korban menceritakan bahwa dirinya dipaksa untuk membantu Agus masturbasi di kos dengan cara membuntuti sampai kos.
Salah seorang korban sebut saja Ms.X bercerita tentang awal mula Agus membuntutinya sampai kos.
"Saya ketemu Agus itu di akhir bulan Februari. Kebetulan saya kos di Udayana dan tidak terlalu jauh sama taman Udayana. Sekitar pukul 09.00 pagi itu saya keluar untuk mencari sarapan," katanya, Jumat (21/12/2024).
Sembari menunggu ojek online yang sudah dipesan melalui aplikasi, korban duduk di pos polisi yang ada di Ruang terbuka hijau (RTH).
Tiba-tiba Agus datang menghampirinya dan meminta bantuan. Agus meminta bantuan kepada korban untuk menghubungi seorang perempuan.
Namun setelah diberikan meminjam handphone, tanpa disadari Agus membuntuti korban hingga ke kosnya di kawasan Udayana.
"Saya menyampaikan tidak pernah melihat dan Agus meminta Hp saya dan ingin menelpon ibunya. Saya minta agar dia kalau mau menelpon jangan jauh-jauh karena saya sudah memesan ojol," ungkapnya.
Setelah meminta handphone, Agus meminta tolong kembali agar korban menghubungi nomor yang disebut.
Baca Juga: 7 Fakta Mandi Suci: Modus Pelecehan Seksual Agus Buntung yang Mencekam
"Saya tidak punya tangan minta tolong dipencetin nomornya dan dia ngobrol dengan seorang perempuan dia sebut sebagai mamanya," katanya.
Setelah menelpon, ojol yang dipesan korban sudah datang dan pergi ke kos. Hanya saja tanpa sepengetahuannya,Agus membuntuti korban hingga ke kos.
Sampai ke kos dan masuk kamar, tiba-tiba Agus mengetuk pintu korban dan mengatakan hanya untuk mengucapkan terima kasih.
"Saya masuk kamar dan tas masih saya pakai. Dan saya mau gantung. Ada suara ketukan di luar saya pikir kakak saya dan pas dibuka Agus yang berdiri di depan pintu. Dia katanya hanya mau bilang terima kasih karena sudah kasih pinjem handphone," tuturnya.
Setelah itu tutur korban, Agus meminta agar bisa ngobrol di dalam kamar kos. Namun permintaan tersebut ditolak dan korban mengajak untuk bisa ngobrol di luar.
"Kamar itu privasi saya. Kalau mas mau ngobrol di luar atau di bawah karena kos lantai dua," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025