Suara.com - Dalam operasi gabungan antara Kepolisian Jammu dan Kashmir serta Special Task Force (STF) Bengal Barat, seorang terduga teroris yang diduga terkait dengan kelompok militan Tehreek-ul-Mujahideen (TuM) ditangkap di distrik South 24 Parganas pada Minggu (17/12).
Penangkapan ini terjadi hanya beberapa hari setelah dua anggota kelompok militan Ansarullah Bangla Team (ABT) ditangkap di distrik Murshidabad.
Terduga yang diidentifikasi sebagai Javed Ahmed Munshi (58), warga Srinagar, ditangkap di sebuah rumah sewaan di Canning, wilayah delta Sunderbans. Ia diduga memiliki hubungan erat dengan kelompok TuM dan terlibat dalam merekrut pemuda untuk kegiatan militan.
“Munshi diketahui menyewa sebuah flat di Canning bulan lalu. Berdasarkan keterangan awal, ia berencana meninggalkan India melalui jalur sungai untuk memasuki Bangladesh,” ungkap seorang pejabat kepolisian.
Munshi juga diduga memanfaatkan hubungan keluarganya di wilayah tersebut. Saudara iparnya, Golam Mohammed, seorang pedagang selendang Kashmir, telah tinggal dan berjualan di daerah Canning selama hampir dua dekade.
Menurut pihak kepolisian, Munshi telah mempersiapkan jalur pelarian melalui rute sungai yang berkelok-kelok di Sunderbans, kawasan hutan mangrove yang terbentang luas antara India dan Bangladesh. Kawasan ini terkenal dengan habitat buaya dan harimau.
Munshi kini berada dalam penahanan transit yang diberikan oleh pengadilan Kolkata hingga 31 Desember. Ia akan dipindahkan ke Srinagar untuk proses hukum lebih lanjut.
Penangkapan ini memicu perdebatan sengit antara partai penguasa di Bengal Barat, Trinamool Congress (TMC), dan oposisi utama, Partai Bharatiya Janata (BJP).
Ketua BJP Bengal Barat, Sukanta Majumdar, melontarkan kritik pedas, “Di Bengal Barat, seorang menteri kabinet baru-baru ini mengatakan bahwa komunitas minoritas akan segera menjadi mayoritas. Apa yang Anda harapkan ditemukan di sini? Ilmuwan?”
Baca Juga: Taliban Hapus Catatan Kriminal Pendukungnya, Buka Bab Baru Sejarah Afghanistan
Menanggapi hal itu, Kunal Ghosh, juru bicara TMC, menyatakan bahwa kepolisian di bawah rezim TMC telah aktif menangkap terduga teroris.
“Perbatasan dijaga oleh BSF yang berada di bawah Kementerian Dalam Negeri India. Dulu negara bagian ini dianggap sebagai surga bagi teroris, tetapi kini polisi kami bertindak tegas,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Taliban Hapus Catatan Kriminal Pendukungnya, Buka Bab Baru Sejarah Afghanistan
-
4 Film India Dibintangi Manoj Bajpayee yang Tayang 2024, Ada Despatch
-
Teror Pasar Natal Jerman: Arab Saudi Pernah Peringatkan 3 Kali
-
Sinopsis Vanvaas, Film India Dibintangi Utkarsh Sharma dan Nana Patekar
-
Masa Depan Uang Digital: Mampukah India Pertahankan Dominasinya di Tengah Krisis?
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Bali 'Tenggelam' di 120 Titik: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Gila dan Peran Sampah Kita
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri
-
Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota