Suara.com - Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo menyinggung soal lesunya daya beli masyarakat belakangan ini. Terlebih saat ini terjadi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai atau PPN 12 persen yang bakal berlaku Januari 2025.
Adapun subtema Natal 2024 dari Keuskupan Agung Jakarta yakni "Gereja Peduli Pada Saudari-Saudara Yang Kecil, Lemah dan Tersingkir".
Ignatius Suharyo mengatakan, sebagai rakyat, ketika pemerintah memutuskan sesuatu harus mengikuti namun tetap dengan kritis, termasuk dalam kenaikan PPN 12 persen.
"Mengenai PPN pasti nanti yang mempunyai keahlian di bidang itu tidak akan berhenti berdiskusi. Hanya tentu kalau pemerintah sudah memutuskan, tidak bisa lain kan, kecuali ikut di dalam arus itu dengan kritis," kata Ignatius Suharyo di Gereja Katedral Jakarta, Rabu (25/12/2024).
"Artinya, sudahlah ikut pemerintah, tidak. Artinya kritis terhadap masalah-masalah yang mungkin timbul terhadap keputusan, dan kita tidak tahu apa yang akan timbul dari masalahnya," sambungnya.
Ignatius juga menyampaikan kepada umat, agar terus hidup dalam kesederhanaan.
“Ketika saya bicara tentang prinsip ajaran sosial gereja, prinsip-prinsip ajaran sosial gereja mesti terus dipegang khususnya oleh umat yang ada dalam pelayanan saya," katanya.
Pesan yang dibawa oleh Keuskupan Agung Jakarta pada Tahun 2025, kata Ignatius, yakni pihaknya akan memberikan perhatian lebih kepada umat yang kurang beruntung.
Soal bantuan sosial yang diberikan pemerintah ternyata memiliki dampak bagi roda perekonomian masyarakat ekonomi lemah.
Baca Juga: Uskup Agung Jakarta Singgung Korupsi Jadi Alat Menjegal Orang: Berakar dari Feodalisme
"Itu sebab akibat kelas menengah sedikit jumlahnya bantuan belanja semakin menurun. Sementara sering kali yang terjadi untuk mengatasi situasi seperti itu diambil jalan yang mungkin dipertimbangkan kembali secara terus-menerus,” ujar dia.
“Saya sering pergi ke Indonesia daerah Timur, keuskupan-keuskupan itu selalu berusaha di dalam memberdayakan masyarakat. Salah satu yang disampaikan kepada saya bansos langsung sering kali mematikan pemberdayaan sering kali, tidak selalu," tambahnya memungkasi.
Berita Terkait
-
Uskup Agung Jakarta Singgung Korupsi Jadi Alat Menjegal Orang: Berakar dari Feodalisme
-
Asa Uskup Ignatius Suharyo di Natal 2024: Ingin Indonesia Seperti Bethlem, Lahirnya Pemimpin Melayani Bukan Dilayani
-
Sindir Pajak Negara Terus Menjulang Tinggi, Inul Daratista Sampai Lakukan Ini Demi Bisa Bertahan Hidup
-
55 Twibbon Natal Estetik 2024 Gratis Langsung Diunggah di Media Sosial
-
Sujiwo Tejo Sebut Hukuman Harvey Moeis Sudah Adil, Ada Kaitannya dengan PPN 12 Persen?
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Gaza Butuh Rp116,3 Triliun untuk Pulihkan Layanan Kesehatan yang Hancur Total
-
Hadirkan Cahaya Bagi Warga Sabang Aceh, Ubah Gelap Jadi Harapan Baru: Kiprah PLN Peringati HLN ke-80
-
Cuaca Ekstrem dan Suhu Panas Landa Indonesia, Waspada di Tiga Provinsi Siaga
-
Momen Langka di Kuala Lumpur, Donald Trump dan Prabowo Subianto Hadiri KTT ASEAN
-
Heboh Emak-Emak di Sambas Diduga Nistakan Agama, Polres dan MUI Turun Tangan
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar,Giliran Jurnalis dan Atase di Malaysia 'Diinterogasi' KPK
-
Ungkap 38 Ribu Kasus Narkoba, Mahfud MD Puji Polri: Setiap Keberhasian Patut Diapresiasi
-
Duka dari Bangkok: Ratu Sirikit, Ibunda Raja Thailand, Wafat di Usia 93 Tahun
-
Mahfud MD Desak Penegakan Hukum Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Digasak saat Check In di Hotel, Motor-HP Pacar Dijual di FB, RA Kabur ke Yogya!