Suara.com - Bagi warga Surabaya, mungkin tak asing dengan Gedung Setan di Jalan Banyu Urip Wetan. Gedung ini merupakan sebuah bangunan bersejarah yang memiliki latar belakang yang kaya dan penuh cerita.
Terletak di area pemakaman Tionghoa, gedung ini dikelilingi oleh suasana yang gelap dan sunyi, yang menambah kesan mistis dan menakutkan bagi pengunjung.
Kombinasi elemen-elemen ini menjadikan Gedung Setan sebagai salah satu tempat yang paling dikenal angker di Surabaya. Berikut adalah ringkasan sejarah dan informasi penting mengenai gedung ini.
Gedung Setan dibangun pada tahun 1809 dan selesai pada tahun 1815. Awalnya, gedung ini berfungsi sebagai Kantor Gubernur Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) di Jawa Timur. Arsitekturnya merupakan gaya kolonial yang dimodifikasi untuk menyesuaikan dengan iklim tropis Indonesia.
Pemilik pertama gedung ini adalah J.A. Riddle Von Middelkoop, seorang pejabat VOC. Setelah VOC dibubarkan, gedung ini berpindah tangan kepada Dr. Teng Khoen Gwan, seorang dokter keturunan Tionghoa, pada tahun 1945. Dr. Teng merencanakan gedung ini sebagai tempat transit jenazah dan rumah duka, mengingat lokasinya yang berdekatan dengan pemakaman Tionghoa.
Pada tahun 1948, di tengah kerusuhan politik dan pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia (PKI), Gedung Setan dijadikan tempat perlindungan bagi keluarga Tionghoa yang terpaksa mengungsi.
Sejak saat itu, gedung ini dihuni oleh banyak keluarga Tionghoa, dan hingga kini, beberapa di antaranya adalah generasi keempat dari pengungsi tersebut.
Nama Gedung Setan
Nama "Gedung Setan" berasal dari suasana sekitar yang gelap dan sunyi, serta fakta bahwa gedung ini berdiri di atas lahan pemakaman Tionghoa. Masyarakat setempat menganggap gedung ini angker karena tidak adanya penerangan listrik hingga awal Orde Baru, yang menambah kesan mistis pada bangunan tersebut.
Pada tahun 2013, pemerintah kota Surabaya menetapkan Gedung Setan sebagai cagar budaya kelas B karena nilai arsitektur dan sejarahnya yang signifikan. Namun, revitalisasi tidak dapat dilakukan karena status kepemilikan yang bersifat pribadi.
Kondisi Terkini
Saat ini, Gedung Setan dalam kondisi tidak terawat dan menjadi perhatian pemerintah terkait status tanahnya. Beberapa penghuni gedung telah dievakuasi setelah atapnya roboh pada akhir Desember 2024.
Pemerintah kota berencana menyediakan tempat tinggal sementara bagi penghuni yang terdampak. Gedung Setan bukan hanya sekadar bangunan tua; ia merupakan saksi bisu sejarah panjang Surabaya dan komunitas Tionghoa di Indonesia.
Berita Terkait
-
Dekatkan Merchandise Resmi ke Bonek dan Bonita, Persebaya Ambil Langkah Tak Biasa
-
Melissa Tanojo dan Vincent Mergonoto Anak Siapa? Pernikahannya Viral Habiskan Rp100 Miliar
-
Hina Suku Sunda, YouTuber Resbob Resmi Dikeluarkan dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
-
Kisah Unik Sate Lisidu Surabaya dari Garasi Rumah hingga Menembus Istana Kepresidenan
-
Uston Nawawi Waspadai Tren Positif PSM Makassar, Persebaya Fokus Akhiri Paceklik Kemenangan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf