Suara.com - Pernyataan Joko Widodo yang membuktikan dirinya terlibat dalam dugaan korupsi seperti ditudingkan Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) menjadi tantangan bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Presiden Prabowo Subianto.
Pengamat Politik Ray Rangkuti mengemukakan bahwa pernyataan tersebut menjadi ujian bagi KPK untuk bisa membuktikannya sebagai institusi antirasuah.
"Uji nyali bagi KPK. Sebagai institusi yang dibentuk untuk menegakan hukum bagi para koruptor, maka informasi dari OCCRP itu sangat patut diperhatikan oleh KPK," kata Ray dalam keterangannya, Kamis (2/1/2025).
Ray juga mendesak KPK untuk menganalisa data-data yang terkait dengan dugaan adanya tindak pidana korupsi.
"KPK tak perlu berdalih misalnya bahwa laporan itu tidak dapat dipegang, kurang lengkap dan sebagainya. Karena, sekecil apapun informasi yang disampaikan oleh lembaga publik, sudah semestinya jadi dasar bagi KPK untuk memeriksa objeknya," ujar Ray.
Menurutnya, saat ini KPK sedang diuji objektivitas serta independensinya. Ia juga membandingkan, ketika KPK menetapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka lawan politik penguasa.
“Terlihat gagah di depan Hasto Kristianto, tapi melempem menghadapi kasus-kasus besar, dengan kerugian negara yang sangat besar dan pelaku yang memiliki pengaruh besar. Kita akan lihat seberapa besar nyali KPK di hari-hari depan,” tegas Ray.
Sementara itu, Ray menilai bahwa pernyataan Jokowi agar tudingan kepada dirinya dibuktikan menjadi tantangan bagi Prabowo.
"Uji nyali bagi presiden Prabowo. Tentu sesuai dengan bunyi pidatonya yang menggelegar bahwa akan mengejar koruptor sampai ke antariksa. Rilis OCCRP ini merupakan batu uji sejauh apa pak Prabowo mengimplementasikan janji mengejar para koruptor sampai ke antartika tersebut,” tutur Ray.
“Jangan sampai semangat mengejar ke Antartika, ternyata hanya cukup Antarkita,” tandas dia.
Sebelumnya, Jokowi menanggapi perihal namanya yang masuk dalam daftar finalis pemimpin korup di dunia versi OCCRP. Ia menyebut bahwa sekarang banyak fitnah dan framing jahat serta tuduhan-tuduhan yang tanpa bukti.
"Yang dikorupsi apa, ya dibuktikan apa," terang dia saat ditemui, Selasa (31/12/2024) sore.
Ketika disinggung dianggap memanipulasi pemilu hingga eksploitasi sumber daya alam, Jokowi mempertanyakan itu.
"Ya apa, sumber daya alam apalagi," ucapnya.
Jokowi mengatakan bahwa sekarang ini banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat serta tuduhan tanpa ada bukti.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU