Suara.com - Dampak kesehatan dari program makan bergizi gratis disebut baru akan terlihat hasilnya setelah bertahun-tahun yang akan datang.
Namun, ada pula dampak langsung yang bisa dirasakan terutama oleh anak-anak sekolah yang menerima MBG.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof dr Tjandra Yoga Aditama menjelaskan, meskipun dampak kesehatan baru akan terlihat beberapa tahun lagi, tapi MBG bisa memudahkan anak dalam menjalani proses belajar di sekolah.
"Tentu dampak untuk gizi bisa bertahun-tahun, tapi dampak perut kenyang dan membantu proses belajar harian bisa terjadi hari itu juga, belum lagi dampak semangat anak-anak di sekolah dan lainnya," kata Tjandra kepada Suara.com, Senin (6/1/2025).
Dampak manfaat juga akan terlihat berbeda pada kelompak anak sekolah dengan ibu hamil atau menyusui.
Mantan Direktur Penyakit menular WHO Asia Tenggara itu menjelaskan kalau MBG bagi ibu hamil tentu untuk mendorong pertumbuhan janin sehingga akan terlihat saat anak lahir dan tumbuh kembang tidak menjadi stunting.
"Tentu berbeda, wanita hamil untuk perjalanan proses kehamilan dan nanti anak yang dilahirkannya," ujarnya.
Berkaitan dengan pemberian MBG untuk siswa, Tjandra menyebutkan bahwa di dunia setiap hari ada jutaan anak yang berangkat sekolah dengan perut kosong.
Di tingkat dunia, organisasi The World Food Programme’s (WFP) selama lebih 6 dekade terakhir telah mendukung lebih dari 100 negara agar semua anak sekolah di manapun punya akses terhadap makan di sekolah. Tujuannya agar semua anak sekolah dapat tetap sehat dan siap untuk belajar.
Baca Juga: Dimulai Hari Ini, BGN Beberkan Menu dan Standar Gizi Program Makan Bergizi Gratis
"Program WFP telah menunjukkan hasil transisi di setidaknya 50 negara. Secara umum WFP mendukung program makan yang mencakup lebih dari 106 juta anak sekolah di 77 negara," katanya.
Selama Januari hingga Maret 2025, diharapkan program MBG bisa diterima oleh tiga juta orang yang terdiri dari balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan ibu hamil serta ibu menyusui. Jumlah tersebut akan terus bertambah hingga mencapai 15 juta pada akhir tahun 2025.
Program tersebut dirancang untuk memberikan asupan bergizi kepada ibu hamil, ibu menyusui, balita, serta peserta didik di seluruh jenjang pendidikan. Mulai dari prasekolah, pendidikan dasar, hingga pendidikan menengah, baik umum, kejuruan, maupun keagamaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?