Suara.com - Keluarga tawanan Israel yang ditahan di Gaza telah mengajukan gugatan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Mahkamah Agung Israel dan mengadakan protes di depan kementerian pertahanan rezim tersebut.
Menurut laporan Kantor Berita Sama pada hari Selasa, 112 anggota keluarga tawanan menuduh Netanyahu mengabaikan nasib para tahanan dan menghalangi upaya untuk mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.
Setelah langkah hukum tersebut, keluarga-keluarga tersebut menggelar demonstrasi, menuntut kesepakatan dengan Hamas untuk memastikan pembebasan para tawanan.
Tuntutan Netanyahu untuk menerapkan syarat yang lebih ketat dalam negosiasi dengan Hamas telah memicu kemarahan publik dan menambah tekanan pada pemerintahannya.
Keluarga tersebut menuduh Netanyahu dan kabinetnya bertanggung jawab secara langsung atas penahanan protracted kerabat mereka. Protes harian telah terjadi di berbagai lokasi di Israel, dengan demonstran meminta pengunduran diri Netanyahu terkait penanganannya terhadap isu ini.
Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, merilis video pada hari Sabtu yang menampilkan seorang sandera Israel di Gaza, di mana ia mengutuk pengabaian pemerintah Israel terhadap nasib para sandera.
Dalam video tersebut, Liri Elbag, seorang tawanan Israel, berbicara kepada kabinet Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan bertanya, "Apakah kalian ingin membunuh kami?"
Elbag juga mengkritik pemerintah Israel, menyatakan bahwa sandera bukanlah prioritas bagi kabinet atau militer, dan mengekspresikan kekhawatiran bahwa dunia melupakan mereka. Ia menegaskan bahwa keberlangsungan hidup mereka tergantung pada penarikan pasukan Israel dan ketidakmampuan mereka untuk menjangkau para sandera.
"Jika orang-orang tercinta Anda ditahan, apakah perang masih akan berlanjut?" tanya Elbag, mempertanyakan komitmen pemerintah Israel untuk mengakhiri konflik.
Baca Juga: Israel Lanjutkan Aksi Brutal, 966 Masjid di Palestina Hancur
Ia juga berbicara langsung kepada menteri pertahanan Israel, mengatakan, "Tatap mata ayah saya dan katakan kepadanya serta ibu saya bahwa mereka tidak akan pernah menggendong putri mereka lagi. Anda tidak punya keberanian untuk melakukan itu. Saya menyadari bahwa kami hanyalah pion dalam permainan Anda."
Sandera Israel tersebut juga menegaskan kepada kabinet Israel, "Anda tidak akan menyelamatkan kami melalui operasi militer; Anda tahu itu tidak mungkin. Ini adalah pengejaran yang melelahkan, dan kami dibombardir setiap hari. Bagaimana seseorang bisa hidup di tempat yang Anda bombardir, tanpa tempat berlindung?"
Berita Terkait
-
Hamas Tetap Bersikeras agar Israel Hentikan Serangan ke Gaza dalam Kesepakatan Pembebasan Sandera
-
Gaza Membara: Pertempuran Sengit Tewaskan Pasukan Zionis, Media Israel Bungkam soal Korban
-
Israel Tembaki Konvoi Bantuan Pangan PBB, Aksi Mengerikan di Gaza Terungkap
-
Gelombang Tuntutan Global Sasar Militer Israel atas Aksi di Gaza
-
Israel Lanjutkan Aksi Brutal, 966 Masjid di Palestina Hancur
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting