Suara.com - Pegiat media sosial, Said Didu tak henti-hentinya mengkritik soal Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2, Tangerang, Banten. Bahkan, kekinian, Said Didu menyoroti soal pagar laut yang disebut-sebut berada di kawasan PIK 2.
Lewat video yang dibagikan di akun X pribadinya pada Kamis (9/1/2025), Said Didu pun mengabarkan langsung dari kawasan pagar laut yang belakangan menghebohkan jagat dunia maya.
"Tadi saya berlayar mulai dari Tanjung Pasir, ini masuk ke Tanjung Burung, muara sungai Cisadane dan sepanjang tadi saya lihat betul, di mana laut-laut di-kavling seperti ini, dipagar sedemikian rupa. Sehingga sepanjang pantai sekarang dipilih oleh PSN Pantai Indah Kapuk 2, ini sudah di-kavling seperti ini, tidak ada lagi nelayan yang bisa masuk. Ini mengarah ke Tanjung Kait, Mauk, Kronjo. Ini mengarah ke Tanjug Pasir kemudian Dadap. " ujarnya dikutip Suara.com, Jumat (10/1/2025).
Dalam unggahannya, Said Didu melayangkan kritik tajam untuk pemerintah terkait tindakan pemagaran di kawasan laut. Bahkan, Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu menertawakan sikap pemerintah karena dianggap lebih mementingkan kalangan pengusaha ketimbang rakyat.
"Jika melihat seperti ini, laut sudah di-kavling. Rakyat di darat sudah diusir, lahan sawah dan tambak sudah diuruk. Pertanyaan saya, apakah masih ada negara di Indonesia di wilayah PIK 2? Apakah masih ada pemerintah di wilayah PIK 2? Saya takutnya ini sudah negara sendiri, hanya formalitas bahwa masih masuk Indonesia, sepertinya tidak ada lagi yang bisa berbuat apa-apa, kecuali mereka," ujarnya.
"Ini saya ketawa bukan apa, saya menertawakan kepada para penguasa, betapa bodohnya menyerahkan negaranya kepada pengembang dan mengusir rakyatnya di wilayah mereka berada," sambung Said Didu.
Di akhir videonya, Said Didu menganggap pemimpin saat ini tidak memiliki jiwa patriotisme sehingga rela menggadaikan sumber daya alam untuk kepentingan para pemodal.
"Ini faktanya laut sudah di-kavling semua. Inilah kenyataan sekarang yang kita hadapi betapa pentingnya pemimpin yang punya patrotisme, nasionalisme dan punya rasa keadilan kepada rakyatnya. Bukan menjadi penyembah penikmat kekuasaan apalagi jadi centeng pemodal. Ini faktanya di sekitar Kakarta, negara indonesia mohon maaf sepertinya sudah terjual," ujarnya.
Lewat unggahannya itu, Said Didu juga mengaku sudah lama menyuarakan masalah pagar laut di kawasan PIK 2. Namun, kritiknya itu justru berujung kepada pelaporan di kepolisian.
Baca Juga: Wacana ASN Pindah ke IKN Masih Gelap, Menpan RB: Mana Orang yang Mau Dipindahkan?
"Masalah pagar laut sudah saya suarakan sejak Juli 2024 - yg saat itu menjadi salah satu alasan Apdesi melaporkan saya ke polisi. Akhirnya semua kebenaran mulai terbuka. Terima kasih ya Allah. Terima kasih kepada semua pihak yang membela rakyat," tulisnya.
Sontak, aksin Said Didu yang membeberkan soal masalah pagar laut lewat videonya menuai pujian dari netizen. Kebanyakan netizen merasa salut dengan sikap Said Didu yang berani mengkritik masalah PSN PIK 2.
"Terima kasih Pak Didu, sdh bersuara," tulis akun @dj*******.
"Terima kasih pak yg telah berjuang dg penuh risiko untuk kebaikan rakyat," timpal akun @Su*******.
"Terus bergerak Bung Said Didu, Tuhan menjagamu," sahut akun @Eu********.
Sebelumnya, penemuan pagar bambu sepanjang 30 kilometer ditemukan membentang di perairan Kabupaten Tangerang. Pagar laut itu ditemukan di dekat dengan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tropical Coastland di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. Pagar tersebut membentang dari Desa Muncung hingga Desa Pakuhaji, melintasi beberapa kecamatan.
Berita Terkait
-
Tegas! Said Didu Tolak Ajakan Damai APDESI usai Kritik PSN PIK-2: Yang Saya Perjuangkan Adalah Rakyat!
-
Sebut Polisi Bisa Blunder, Abraham Samad Curigai Kasus Said Didu Vs PSN PIK-2 Ada Rekayasa: Ini Kriminalisasi
-
Abraham Samad Sebut Polisi Bisa Mendapat Tuduhan Jongos Oligarki jika Kasus Said Didu Tak Dihentikan
-
Blak-blakan Membela! Abraham Samad Sebut Polisi Tak Berhak Tahan Said Didu, Apa Alasannya?
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Mahasiswa Sandera Polisi saat Demo Rusuh di Semarang, Rezki dan Rafli Dituntut Hukuman Segini!
-
Prabowo Bertemu Bill Gates: Kasih Bintang Jasa dan Bahas Kolaborasi Besar buat Indonesia
-
Demo Hari Tani Nasional di Jakarta Dijaga Ketat Ribuan Aparat, Massa Dilarang Lakukan Hal-hal Ini
-
Transportasi Baru di Danau Toba Sumut, Gubernur Bobby Nasution Jajal Pesawat Amfibi
-
Ribuan Siswa Keracunan Program Makan Bergizi Gratis, Komisi X DPR RI Minta Audit Ketat
-
Polemik Penyitaan 148 Ha Lahan, PT Weda Bay Nickel Klarifikasi: Mayoritas Bukan Milik Kami
-
Gerak Cepat Bobby Nasution, UHC Dicapai dalam Waktu Singkat
-
Di Panggung PBB, Prabowo Bela Palestina dan Menolak Doktrin Si Kuat - Si Lemah
-
Pengalihan Rute Lalu Lintas Jakarta Imbas Demo Hari Tani Nasional Hari Ini
-
Puan Maharani Minta Pemerintah Evaluasi MBG: Programnya Bagus, Penanganannya Tidak Tepat