Suara.com - Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Imigrasi Kementrian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) RI, Saffar Muhammad Godam, telah rampung diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saffar diperiksa sebagai saksi terkait kasus perlintasan buronan Harun Masiku.
Saffar diperiksa penyidik KPK sekitar 3 jam. Ia dicecar 25 pertanyaan oleh penyidik KPK terkait kasus perlintasan buronan Harun Masiku.
"Seputar perlintasan Harun Masiku, kasus 5 tahun yang lalu," kata Saffar kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2025).
Saffar mengatakan tidak terdapat pertanyaan soal kinerja dari Anggota DPR RI, Yasonna H. Laoly. Diketahui, saat kasus Harun Masiku, Yasonna menjabat sebagai Menkumham.
"Enggak, saya tadi ditanya terkait pembentukan tim pemeriksa yang dibentuk oleh Pak Yasonna pada waktu itu," ucap Dia.
Selain itu, ia juga menegaskan, hanya terdapat pertanyaan terkait pembentukan tim yang telah dibentuk sebelumnya oleh Anggota DPR RI, Yasonna Laoly.
"Ada (kaitan dengan Yasonna), tetapi terkait pembentukan tim yang dibentuk beliau," tegasnya.
Saffar menjelaskan, bahwa tugas dari tim yang dibentuk sebelumnya adalah untuk memeriksa seputar kasus perlintasan buron Harun Masiku.
"Meriksa seputar kasus perlintasan Harun Hasiku, khusus perlintasannya," jelasnya.
Baca Juga: Cek Fakta: Prabowo Hari ini Berhasil Tangkap Harun Masiku
Saffar juga mengatakan bahwa dirinya tidak mendapat pertanyaan terkait pemeriksaan kasus suap tersangka Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
"Bunyi surat panggilannya begitu, tapi pemeriksaannya engga ada, (keterangan Hasto) engga tau saya tanya penyidik," pungkasnya.
Terakhir, Saffar menjelaskan tentang data perlintasan kasus buronan Harun Masiku tidak ada yang berbeda dengan Anggota DPR RI, Yasona Laoly.
"Data perlintasan tidak ada yang berbeda, pada saat itu sistem kita hanya mendeteksi bahwa Harun Masiku berangkat ke Singapura tetapi tanggal tujuhnya belum terdeteksi, padahal dia sudah kembali ke Indonesia," pungkasnya.
Reporter: Moh Reynaldi Risahondua
Berita Terkait
-
KPK Siap Hadapi 1.000 Pengacara Hasto: Bukti Kami Kuat!
-
Dua Wanita Ini jadi Saksi Kasus Harun Masiku, Apa yang Digali KPK?
-
Kejutan dari Medan Merdeka Barat dan Skenario Menyelamatkan Hasto
-
Cek Fakta: Presiden Prabowo Berhasil Ciduk Harun Masiku
-
Cek Fakta: Prabowo Hari ini Berhasil Tangkap Harun Masiku
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
-
Biaya Haji Tahun 2026 Ditetapkan Rp87 Juta, Wamenhaj: Harusnya Naik Rp2,7 Juta
-
Jejak Pemerasan Rp53 M di Kemnaker: KPK Geledah Rumah Eks Sekjen Heri Sudarmanto, 1 Mobil Disita
-
Presiden Prabowo Panggil Dasco Mendadak Tadi Pagi, Bahas Apa?