Suara.com - Kabinet Israel dijadwalkan bertemu untuk memberikan persetujuan akhir atas kesepakatan dengan kelompok Hamas mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza dan pembebasan sandera. Hal ini diumumkan oleh kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Jumat (19/1).
Meskipun gencatan senjata telah diumumkan, serangan udara Israel terus berlanjut di Gaza. Otoritas Palestina melaporkan bahwa sedikitnya 86 orang tewas pada Kamis (18/1), sehari setelah kesepakatan diumumkan.
Keputusan kabinet yang seharusnya diambil pada Kamis sempat tertunda akibat perbedaan pendapat di antara para menteri. Namun, pada Jumat dini hari, Netanyahu memastikan bahwa kesepakatan telah dicapai.
"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah diberi tahu oleh tim negosiasi bahwa kesepakatan telah dicapai untuk pembebasan sandera," demikian pernyataan kantornya.
Kabinet keamanan akan bertemu pada Jumat sebelum rapat pleno kabinet yang akan memberikan persetujuan akhir terhadap kesepakatan tersebut. Namun, belum jelas apakah kabinet penuh akan bertemu pada Jumat atau Sabtu, dan apakah gencatan senjata akan tetap dimulai pada Minggu sesuai jadwal.
Juru bicara Gedung Putih, John Kirby, mengatakan bahwa AS yakin kesepakatan ini masih berada di jalurnya dan gencatan senjata dalam konflik yang telah berlangsung 15 bulan ini kemungkinan besar akan dimulai pada akhir pekan.
"Kami tidak melihat tanda-tanda bahwa kesepakatan ini akan gagal," kata Kirby dalam wawancara dengan CNN pada Kamis.
Sementara itu, kelompok keluarga sandera Israel mendesak Netanyahu untuk segera melaksanakan kesepakatan. Sebanyak 33 sandera dijadwalkan akan dibebaskan dalam tahap pertama yang berlangsung enam minggu.
"Bagi 98 sandera yang masih ditahan, setiap malam adalah mimpi buruk. Jangan tunda kepulangan mereka, bahkan untuk satu malam lagi," ujar perwakilan keluarga sandera dalam pernyataan yang dikutip media Israel.
Baca Juga: Pulang Kampung: Harapan Warga Gaza Usai Gencatan Senjata Israel-Hamas
AS sebelumnya menyebut masih ada kendala dalam negosiasi, terutama mengenai identitas tahanan Palestina yang akan dibebaskan. Utusan Presiden Joe Biden dan Presiden terpilih Donald Trump berada di Doha bersama mediator dari Mesir dan Qatar untuk menyelesaikan masalah ini.
Serangan Berlanjut di Gaza, Protes di Israel
Di dalam Gaza, harapan akan gencatan senjata berubah menjadi kesedihan dan kemarahan akibat serangan udara Israel yang meningkat setelah kesepakatan diumumkan.
Tamer Abu Shaaban, seorang warga Gaza, menangis di samping jasad keponakannya yang masih kecil di kamar mayat Gaza City. Bocah tersebut terkena serpihan rudal saat bermain di halaman sekolah tempat keluarganya mengungsi.
"Apakah ini yang mereka sebut gencatan senjata? Apa salah anak kecil ini?" ujarnya.
Sementara itu, di Israel, sejumlah warga turun ke jalan menentang kesepakatan ini. Para demonstran membawa peti mati tiruan dan memblokade jalan hingga polisi membubarkan mereka.
Isi Kesepakatan
Kesepakatan yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS ini mencakup gencatan senjata selama enam minggu dengan penarikan bertahap pasukan Israel. Puluhan sandera yang ditahan Hamas, termasuk wanita, anak-anak, lansia, dan orang sakit, akan dibebaskan dengan imbalan ratusan tahanan Palestina di penjara Israel.
Berita Terkait
-
Pulang Kampung: Harapan Warga Gaza Usai Gencatan Senjata Israel-Hamas
-
4 Fakta Israel Setujui Gencatan Senjata di Palestina: Apa Isi Kesepakatannya?
-
Pakar Sebut Gencatan Senjata di Gaza Sekadar Lip Service: Perang Belum Berakhir
-
Gencatan Senjata Gaza Terancam Kandas? Hamas vs Netanyahu Saling Tuding
-
Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata: Apa Saja Poin Kesepakatannya?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Sebut Usulan Gelar Pahlawan Absurd, Koalisi Sipil: Soeharto Simbol Kebengisan Rezim Orba
-
Cegah Penyalahgunaan, MKD Pangkas Titik Anggaran Reses Anggota DPR Menjadi 22
-
Sanjungan PSI Usai Prabowo Putuskan Siap Bayar Utang Whoosh: Cerminan Sikap Negarawan Jernih
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe