Suara.com - Analis Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga, menilai sangat memungkinkan jika Presiden RI Prabowo Subianto melakukan perombakan kabinet atau reshuffle di 100 hari kerjanya.
Reshuffle bisa dilalukan, kata dia, jika memenuhi dua syarat. Sejumlah masalah yang terjadi di kabinet Prabowo kekinian dianggap memasuki syarat.
"Pertama, kinerja menteri tersebut sangat rendah. Artinya, kementerian yang dipimpinnya tidak memberi kontribusi yang memadai dalam hasil kerja 100 hari pertama kabinet Prabowo-Gibran," kata Jamiluddin kepada wartawan, Selasa (21/1/2025).
Menteri yang memimpin kementerian dianggap lemah, kata dia, sebab sang menteri tidak mampu menggerakkan SDM-nya untuk mencapai target kerja 100 hari yang ditetapkan presiden.
"Persoalan tersebut tentu presiden yang tahu. Sebab, yang memberi target itu presiden langsung kepada setiap menteri," katanya.
Kemudian yang ke dua, reshuffle bisa dilakukan jika menteri tersebut justru menjadi beban bagi presiden. Ia menegaskan, kasus Menteri Dikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro masuk kualifikasi tersebut.
"Menteri Dikti yang di demo pegawainya tentu mencerminkan ketidakmampuannya memimpin. Akibatnya terjadi gejolak di lembaganya. Gejolak tersebut tentu dapat berimbas kepada presiden," ujarnya.
Lalu, kata dia, soal Utusan Khusus Presiden yang dianggap belum terlihat kinerjanya.
"Staf khusus yang kerjanya tak terdengar, tapi justru membuat persoalan sehingga menjadi beban bagi masyarakat," ungkapnya.
Baca Juga: Cek Fakta: MK Era Prabowo Berani Batalkan Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa
"Kasus Raffi Ahmad kiranya contoh staf khusus yang jadi presiden. Dilain pihak hingga saat ini tidak diketahui kinerjanya," Jamiluddin menambahkan.
Berita Terkait
-
Desak Status PSN PIK 2 Dicabut, AGRA Minta Prabowo Evaluasi Jajaran Kabinet Buntut Pagar Laut
-
Jabatan Utusan Khusus Disorot, Raffi Ahmad Malah Bikin Turnamen Tenis Bareng Artis Korea
-
Makan Bergizi Gratis Belum Merata, Prabowo Minta Maaf ke Orang Tua dan Anak-anak
-
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Pakar Unpad Soroti 'Menu Nasi Goreng' yang Pas untuk Indonesia
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Buntut Blunder Viral, Ini 4 Fakta Mundurnya Keponakan Prabowo dari Kursi DPR
-
Kekayaan Rahayu Saraswati, Keponakan Prabowo yang Mundur dari DPR RI hingga Minta Maaf!
-
Dasco: Pengunduran Diri Rahayu Saraswati Akan Diproses Via Mahkamah Partai
-
Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank: Tersangka Ajukan Diri Jadi JC, Siap Ungkap Keterlibatan TNI?
-
Kekecewaan Sri Mulyani Pasca-Penjarahan Rumah, Mahfud MD: 'Dia Nangis Disamakan dengan Sahroni'
-
Eks Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Divonis 7 Tahun Kasus Uang Palsu
-
Profil Annas Mustaqim, Calon Hakim Agung yang Kecam KPK Karena Ungkap Tersangka Korupsi
-
Diduga Pengeroyok Driver Ojol yang Tewas di Makassar Ditangkap
-
Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
-
Menteri PPPA Jenguk 13 Anak Demonstran di Cirebon, Tegaskan Keadilan Restoratif Wajib Diterapkan