Suara.com - Video Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra, Hashim Djojohadikusumo kembali viral di sosial media.
Dalam pernyataannya itu, Hashim membongkar soal apa yang terjadi pada 2012 lalu, ketika Presiden ke-7 RI, Joko Widodo ingin maju menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Adik kandung Presiden Prabowo itu blak blakan menjelaskan bahwa pada saat itu Jokowi kerap datang ke kantornya untuk meminta uang sebagai dana kampanye persiapan maju menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Profesor riset di Pusat Penelitian Politik LIPI, Ikrar Nusa Bhakti menyebut bahwa Hashim pernah mengakui menyesal telah mengeluarkan miliaran rupiah dari kantong pribadinya.
“Menurut Hashim dana utama yang didapat oleh Jokowi adalah berasal dari kantong pribadi dia. Dan jumlahnya memang miliaran rupiah pada saat itu,” ujar Ikrar, dikutip dari youtubenya, Jumat (31/1/25).
“Alhasil Jokowi akhirnya bisa memenangi Pilkada DKI Jakarta pada 2012,” sambungnya.
Hasil kemenangan Jokowi itu Hashim sebutkan bahwa atas pengorbanan dirinya memohon pada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri untuk bersedia mendukung Jokowi.
“Kita tahu kampanye-kampanye Jokowi pada saat itu sampai saat menjadikan anaknya Wakil Presiden. Buat saya melihat politik secara seni ini, politik yang bisa menggunakan berbagai macam cara, baik itu cara-cara yang positif ataupun negatif,” urainya.
“Mangkanya jangan heran kalau ada yang pernah bilang bahwa Jokowi itu bagaikan Pinokio dari Indonesia bahkan Hitler dari Indonesia,” tambahnya.
Baca Juga: Kumpulkan Kabinet Menteri di Hambalang, Prabowo Beberkan Sederet Kebijakan soal Sawit
Hashim sempat mengaku bahwa dirinya bersedia menyokong dana kampanye Jokowi lantaran atas permintaan Prabowo. Alhasil dirinya tidak keberatan memberikan dana tersebut.
Namun pada kenyataannya, Jokowi justru dinilai tidak beretika pasca berhasil memenangkan kursi orang nomor satu di Jakarta.
Hal inilah yang membuat Hashim merasa menyesal telah menyokong dana kampanye Jokowi di Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?
-
Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026
-
Maling Santuy di SMAN 5 Bandung! Wajah Terekam CCTV, Gondol Laptop Saat Siswa Belajar di Lab
-
IPO PAM Jaya, Basri Baco Ingatkan Nasib Bank DKI: Saham Bisa Anjlok, Negara Rugi
-
Pemuda di Cilincing Dibunuh karena Masalah Cewek, Pembunuhnya Sempat Kabur ke Bengkulu
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam
-
Viral Seruan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kakorlantas Polri Ngaku Larang Anak Buah Pakai Strobo: Berisik!
-
Kolaborasi Haji Robert dan Universitas Binawan Buka Pintu Dunia untuk Anak Yatim dan Yatim Piatu