Suara.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA), Aminullah Siagian menanggapi soal video yang berisi rekaman suara mirip Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang belakangan viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, suara diduga mirip SBY berkomentar tendensius terhadap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, buntut dugaan penggusuran lahan bekas transmigrasi di Kalimantan Timur. Video itu diketahui diunggah oleh akun Instagram @pecintapdip2024dananekabrita, beberapa waktu lalu.
Dalam video itu, terdengar suara mirip SBY yang mengatakan penggusuran lahan tersebut dilakukan oleh PT BDA yang mendapat pengawalan dari anggota Brimob.
"Kepada Kapolri yang tidak saya hormati dan mungkin masih banyak lagi orang-orang sama dengan saya tidak menghormati Anda. Saya kehabisan kata-kata, karena hari ini tanggal 17 Januari 2025 ini, saya saksikan sendiri betapa biadabnya anggota Anda di wilayah Kalimantan Timur. Menggusur lahan kebun yang bibitnya itu dari dinas perkebunan dibantu pemerintah, namun diakui oleh PT BDA yang dikawal ada anggota brimob," demikian salah satu isi dari rekaman suara itu.
Menanggapi video tersebut, Aminullah menganggap jika rekaman suara yang beredar itu mengandung ujaran kebencian dan tidak mencerminkan karakter serta cara berbicara mantan Presiden SBY.
“Kami menilai, tidak mungkin suara dalam video itu milik SBY, karena cara berbicara dan narasi yang disampaikan sangat tidak sesuai dengan sikap beliau," kata Aminullah lewat keterangan tertulis dikutip pada Jumat (7/2/2025).
Sebabnya, Aminullah mendesak agar pihak kepolisian melakukan investigasi terhadap pembuat video ini. Penyebar video, lanjut Aminullah juga perlu diperiksa.
“Jika dibiarkan, video ini dapat memicu konflik antar tokoh dan merugikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo," ucapnya Aminullah.
Aminullah meyakini jika Polri mampu menguak dalang di balik beredarnya video berisi rekaman suara itu. Jika perlu, segera tangkap pihak-pihak yang bisa menimbulkan perpecahan.
“Penyebar video hoaks yang viral agar bisa diungkap ke publik karena merugikan citra Polri,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Proyek IKN Mangkrak Gegara Anggaran Disetop, Guyonan Dody Hanggodo: Progresnya Buat Makan Siang Menteri
-
Heboh Mobil Pelat Merah Berlogo Ditjen PK Kemenkeu Ugal-ugalan di Tol, Celetukan Eks Penyidik KPK: Ngejar Koruptor?
-
Disebut Cuma Omon-omon usai Curhat Dicap Bajingan Tolol, Nyali Prabowo Disorot: Jangan Mau jadi Boneka Mulyono!
-
Viral Dicegat di Tol hingga Dituduh Bawa Sabu, Aksi Arogan Polisi Ini Bikin Anak Sopir Truk Nangis Ketakutan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia
-
KUHAP Baru Disahkan, Ahli Peringatkan 'Kekacauan Hukum' Januari 2026: 25 Aturan Pelaksana Belum Siap
-
Kasus Kekerasan di Jakarta Melonjak, Anak-anak Jadi Korban Paling Dominan
-
LBH Jakarta Tegaskan Judicial Review KUHAP Bisa Menegasikan Marwah MK
-
KUHAP Disahkan, Masyarakat Sipil Desak Prabowo Terbitkan Perppu Pembatalan
-
DPR 'Sembunyikan Draf' RUU KUHAP: Pengesahan Tertutup Tanpa Partisipasi Publik