Suara.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) mempertanyakan tata kelola PT KAI Commuter Line setelah perubahan jadwal KRL yang berlaku pada 1 Februari 2025, malah justru memperburuk pelayanan.
Penumpukan penumpang dan waktu tunggu yang lama menjadi keluhan utama masyarakat.
Peneliti ICW, Dewi Anggraeni, menuturkan pengalamannya sebagai penumpang KRL di Stasiun Rawa Buntu.
Situasi di Stasiun Rawa Buntu pada Selasa pagi tampak jauh lebih padat dari biasanya.
Menurutnya, biasanya penumpang hanya membentuk satu baris di peron, kali ini antrean memanjang hingga lima baris.
Keterlambatan kereta yang signifikan diduga menjadi penyebab utama penumpukan tersebut, membuat penumpang harus menunggu lebih lama dari biasanya.
"Biasanya di peron hanya ada satu baris penumpang, tapi hari itu sampai lima baris. Kereta datang terlambat dan penuh sesak sampai saya terpaksa memaksakan masuk," ujarnya di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Jumat (7/2/2025).
Dewi mengungkapkan bahwa perubahan jadwal ini membuat waktu tempuh perjalanan semakin lama.
"Biasanya hanya 90 menit, tapi kemarin hampir dua jam," katanya.
Baca Juga: Tuntut Transparansi PT KAI, ICW Bakal Ajukan Sengketa Informasi Bila Tak Direspons
Selain dampak langsung pada penumpang, ICW juga menyoroti tata kelola PT KAI yang dinilai belum memadai.
Mereka meminta dokumen-dokumen yang menjelaskan alasan perubahan jadwal, analisis dampaknya, serta rencana penambahan kereta hingga 2030.
"Pengadaan kereta ada belasan, bahkan lebih dari 20 unit. Tapi kenapa pelayanan malah memburuk?" timpal Egi Primayogha dari ICW.
ICW berharap permintaan informasi ini mendapat tanggapan sesuai UU Keterbukaan Informasi Publik dalam waktu 10 hari kerja.
Jika tidak, ICW siap mengajukan keberatan hingga sengketa informasi.
ICW menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh agar perubahan jadwal tidak merugikan penumpang yang mengandalkan KRL sebagai moda transportasi utama.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
KPK Tahan 3 Tersangka Kasus Suap pada Pengadaan Katalis Pertamina
-
Refly Harun : Gibran Jadi Wapres Setelah SMA di Luar Negeri Adalah Cacat Bawaan
-
Jejak Karier Irjen Asep Edi Suheri yang Dituntut Mundur: Punya Prestasi Mentereng
-
Kaldera Toba Kembali dapat Kartu Hijau UNESCO, Gubernur Bobby Nasution Ajak Terus Jaga Bersama
-
Ngaku Merasa Terhormat Jadi Menteri Keuangan, Kinerja Purbaya Yudhi Sadewa Disorot
-
Pamer ATM Prioritas, Anak Menkeu Purbaya Sebut Ciri Orang Miskin: Rasis & Bermental Pengemis
-
Melawan Kritik dengan Kekuatan Negara? TNI Dikecam Keras Karena Laporkan Ferry Irwandi!
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa
-
CEK FAKTA: Benarkah Warga Kehilangan Penglihatan karena Gas Air Mata Aparat?
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang