Suara.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak pengelola jalan tol memasukkan aspek pengawasan kendaraan berat ke dalam Standar Pelayanan Minimal atau SPM. Sekaligus menuntut Kementerian Perhubungan atau Kemenhub untuk memperketat pengawasan terhadap kendaraan bermuatan berlebih atau over dimension over load (ODOL).
Desakan dan tuntutan ini disampaikan YLKI sebagai respons atas peristiwa kecelakaan maut yang melibatkan truk tronton bermuatan air galon di Gerbang Tol Ciawi, Bogor, Jawa Barat.
Plt Ketua YLKI, Indah Suksmaningsih, menilai peristiwa kecelakaan hingga menelan delapan korban jiwa ini bukan sekadar kecelakaan biasa. Tetapi bukti nyata dari kelalaian sistemik yang terus dibiarkan tanpa tindakan tegas.
"Kejadian ini memperlihatkan kegagalan pemerintah dan pengelola jalan tol dalam menjamin keselamatan pengguna jalan," kata Indah dalam keterangannya, Sabtu (8/2/2025).
Selain memperketat pengawasan, kata Indah, Kemenhub juga perlu mempertegas penegakan hukum terhadap kendaraan ODOL. Tak hanya sebatas sanksi administrasi, tapi juga sanksi pidana.
"Agar ada efek jera pada perusahaan yang membiarkan armada mereka beroperasi dalam kondisi membahayakan baik di jalan tol maupun non tol," ungkapnya.
Lebih lanjut, YLKI juga mendesak Kementerian Pekerjaan Umum atau PU untuk segera melakukan audit menyeluruh terhadap infrastruktur jalan tol di Indonesia. Khususnya yang terkait sistem keselamatan di gerbang tol, termasuk kesiapan jalur darurat bagi kendaraan yang mengalami kendala teknis.
"Kami juga mendorong pengelola jalan tol untuk segera menambah fasilitas keselamatan, seperti jalur penyelamat (escape lane) di titik-titik rawan, serta memperketat pengawasan terhadap kendaraan yang masuk tol guna mencegah insiden serupa," imbuhnya.
Diketahui, peristiwa kecelakaan maut yang melibatkan truk tronton bermuatan air galon ini diketahui terjadi pada Selasa (4/2/2025) malam.
Baca Juga: Soroti Kecelakaan Tol Ciawi, Legislator Gerindra: Perlu Ada Evaluasi Menyeluruh
Selain mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan 11 luka, kecalakaan tersebut juga mengakibatkan tiga mobil terbakar. Berdasar hasil pemeriksaan sementara, kecalakaan diduga akibat rem blong.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Said Didu Ungkap Bandara 'Ilegal' Lain Selain Morowali, Rocky Gerung: Siapa Kepala Negaranya?
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi, Pakar Unand: Intervensi Hukum Prabowo Terlalu Jauh
-
Polri Siapkan Aturan Baru Pengamanan Demo, Bakal Belajar Langsung ke Inggris!
-
Waspada! Bahaya Tersembunyi Chatbot AI yang Dipakai Anak Muda untuk 'Mendiagnosis' Kesehatan Mental
-
Drama Tumbler Hilang Makin Panjang: Setelah Petugas KAI, Kini Anita Diduga Ikut Kehilangan Pekerjaan
-
Dokter Tifa Jawab Isu RRT Retak Usai Jadi Tersangka: Kami Tetap Solid, Ini Cuma Strategi!
-
Utang Rp500 Ribu Berujung Maut: Dibentak dan Diludahi, SA Gorok Leher Teman Saat Tertidur
-
Rencana Kubur Gagal, Ketakutan yang Memuncak: Ini Jejak Gelap Alex Tutupi Kematian Alvaro
-
Pengacara Ungkap Arya Daru Pangayunan Check In dengan Wanita V, Minta Kasus Naik Sidik
-
Mengintip Rumah Setya Novanto di Kupang yang Dilelang KPK, Harganya Miliaran!