Suara.com - Sejumlah kendala dalam sistem Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) yang ditutup pada 31 Januari 2025 masih ditemukan.
Terutama di sejumlah madrasah yang merupakan lembaga pendidikan di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag), salah satunya siswa tidak bisa upload nilai dan melakukan finalisasi untuk siswa berprestasi.
Merespons hal tersebut Wakil Menteri Agama (Wamenag) HR Muhammad Syafii menyatakan bahwa hal tersebut menjadi tanggung jawab madrasah terhadap siswanya.
"Setiap madrasah harus memiliki tanggung jawab penuh terhadap keberlangsungan proses seleksi masuk perguruan tinggi bagi siswanya," katanya usai bertemu Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro, baru-baru ini.
Dalam pertemuan tersebut juga membahas berbagai solusi nyata dan terus berikhtiar atas kendala yang dihadapi madrasah dalam pelaksanaan SNBP 2025.
Sejumlah madrasah di lingkungan Kemenag masih menghadapi kendala keterlambatan dalam penginputan data siswa ke PDSS pada pendaftaran SNBP yang telah ditutup pada tanggal 31 Januari 2025.
Dalam pertemuan tersebut Mendiktisaintek, Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro mengatakan berjanji mencari solusinya.
"Kami berupaya mencari solusi terbaik dalam permasalahan ini dan sepakat bahwa kepentingan siswa berprestasi harus kita perjuangkan," katanya.
Lebih lanjut, Wamenag menegaskan agar siswa berprestasi didampingi kepala madrasah dan jajarannya dalam menghadapi permasalahan tersebut.
Baca Juga: Jurusan UNS Sepi Peminat di SNBP 2025, Peluang Besar untuk Diterima!
"Karena mereka anak anak hebat yang harus kita perjuangkan. Saya bersama Direktorat Pendis akan terus berupaya mencari solusi terbaik bagi seluruh siswa madrasah, salah satunya menjalin komunikasi dengan Kemendikti," katanya.
Salah satu solusi terbaik yang disiapkan panitia SNBP dalam mencari solusi tersebut yakni memperpanjang sistemnya sampai Sabtu 8 Februari 2025 lalu hingga jam 04.00 WIB.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Transjakarta Tabrak Toko Akibat Sopir Kurang Konsentrasi, Satu Orang Luka-luka
-
SBY Bicara soal Demo 10 Hari Terakhir: Menyadarkan Kita Harus Jaga Dialog dan Kebersamaan
-
Kekayaan Bos Gudang Garam Terjun Bebas, Video Badai PHK Massal Viral!
-
Deodoran hingga Celana Dalam Delpedro Nyaris Disita Polisi, Lokataru: Upaya Cari-cari Kesalahan!
-
Geger Jaket Berisi Ratusan Butir Peluru di Sentani Jayapura, Siapa Pemiliknya?
-
Dikenal Licin, Buronan Asal Maroko Kasus Penculikan Anak Tertangkap usai Sembunyi di Jakarta
-
Prabowo Pertahankan Kapolri usai Ramai Desakan Mundur, Begini Kata Analis
-
Icang, Korban Congkel Mata di Bogor Meninggal Dunia
-
Gibran Dikritik Habis: Sibuk Bagi Sembako, Padahal Aksi Demonstrasi Memanas
-
Wajib Skrining BPJS Kesehatan Mulai September 2025, Ini Tujuan dan Caranya