Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengambil langkah tegas dalam kebijakan penghematan anggaran dengan menghentikan produksi koin sen. Langkah ini diambil setelah Trump menilai bahwa pencetakan uang receh merupakan bentuk pemborosan yang tidak perlu dalam keuangan negara.
Melalui akun media sosial Truth Social, Trump menyatakan bahwa pembuatan uang sen yang menelan biaya lebih dari 2 sen per koin merupakan keputusan yang tidak efisien.
"Sudah terlalu lama Amerika Serikat mencetak uang receh yang harganya lebih dari 2 sen. Ini sungguh pemborosan! Saya telah menginstruksikan Menteri Keuangan AS untuk berhenti memproduksi uang receh baru," tulis Trump dalam unggahannya.
Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan Trump 2.0 yang berfokus pada pemangkasan biaya di berbagai sektor pemerintahan. Selain menghentikan produksi koin sen, kebijakan ini juga mencakup pemangkasan anggaran di berbagai lembaga federal serta pengurangan jumlah pegawai pemerintahan.
"Mari kita singkirkan pemborosan dari anggaran negara kita yang besar ini, bahkan jika itu hanya satu sen saja," tambah Trump.
Keanehan di Departemen Keuangan
Keputusan Trump ini datang setelah adanya temuan dari tim efisiensi pemerintah (DOGE) yang dipimpin oleh Elon Musk. Dalam pemeriksaan data di Departemen Keuangan, DOGE menemukan sejumlah kejanggalan yang mengindikasikan potensi kesalahan dalam pengelolaan keuangan negara. Beberapa di antaranya bahkan menyebabkan AS mengabaikan beberapa pembayaran penting.
Dalam perjalanannya menuju pertandingan kejuaraan Super Bowl 2025 di New Orleans, Trump menyinggung masalah ini di hadapan wartawan.
"Mungkin ada masalah, Anda telah membaca tentang itu, dengan Treasury," ujarnya. Namun, ia tidak memberikan detail lebih lanjut apakah yang dimaksud adalah utang pemerintah AS atau pembayaran lain yang diproses melalui Departemen Keuangan.
Baca Juga: Donald Trump Ungkap Komunikasi dengan Vladimir Putin untuk Akhiri Perang Ukraina
Trump juga menyebut bahwa temuan ini berpotensi mengungkap kondisi utang AS yang lebih kecil dari yang selama ini diperkirakan.
"Itu bisa jadi masalah yang menarik karena bisa jadi banyak hal-hal tersebut tidak diperhitungkan. Oleh karena itu, mungkin utang kita lebih sedikit daripada yang kita duga," tambahnya.
Berita Terkait
-
Donald Trump Ungkap Komunikasi dengan Vladimir Putin untuk Akhiri Perang Ukraina
-
Trump Tunjuk Elon Musk Berantas Penipuan Ratusan Miliar Dolar di Pemerintahan AS!
-
Palestina Bukan 'Properti' Donald Trump, Turki Kecam Rencana AS di Gaza
-
Darurat Imigrasi Trump, DPR Desak Pemerintah Bentuk Satgas Lindungi WNI di AS
-
Benjamin Netanyahu Akan Dirikan Negara Palestina di Arab Saudi: Upaya Usir Paksa Warga di Jalur Gaza
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Indef Sebut Tantangan Perbankan Ada di Daya Beli, Bukan Soal Likuiditas
-
5 Fakta Kartu Liputan Wartawan Dicabut Gara-gara Tanya MBG ke Prabowo
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana