Suara.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berencana akan mendirikan Negara Palestina di Arab Saudi pasca gencatan senjata yang dilakukan Tentara Zionis dan Hamas.
Pernyataan itu juga diungkapkan Netanyahu setelah bertemu langsung dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Pada pertemuan itu, dua pemimpin negara tersebut membahas situasi di Timur Tengah.
Namun pernyataan itu mendapatkan kecaman dari Liga Arab. Pada Sabtu (8/2/2025) waktu setempat mengatakan, bahwa saat ini sedang berlangsung komunikasi di antara para anggota untuk menggelar pertemuan tingkat tinggi (KTT) Arab guna membahas isu Palestina.
Pernyataan itu disampaikan Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab, Hossam Zaki, dalam wawancara telepon dengan saluran Al-Qahera News, menyusul pengumuman Bahrain yang mendukung usulan penyelenggaraan KTT darurat Arab di Kairo guna menolak rencana pemukiman ulang warga Palestina.
Zaki menjelaskan bahwa “saat ini sedang dilakukan komunikasi untuk menggelar KTT Arab guna membahas isu Palestina, namun tanggal pastinya belum ditetapkan.”
Ia menegaskan upaya Liga Arab untuk “melawan klaim Israel dan menegaskan kembali prinsip solusi dua negara.”
Zaki juga menambahkan bahwa “sikap negara-negara Arab tetap solid, dengan seluruh pihak mendukung Palestina, serta Mesir dan Yordania menegaskan penolakan terhadap pemindahan paksa warga Palestina.”
Sejumlah negara Arab, termasuk Palestina, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Sudan, pada Sabtu mengecam keras usulan Pemimpin Otoritas Israel Benjamin Netanyahu untuk mendirikan negara Palestina di Arab Saudi.
Mereka menilai rencana itu sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Saudi dan hukum internasional, serta sebagai upaya pemaksaan pengusiran warga Palestina dari tanah air mereka.
Baca Juga: Kecam AS dan NATO, Korut Tegaskan Senjata Nuklir untuk Tempur: Bukan Barang Tawar-Menawar
Sehari sebelumnya, Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif Al-Zayani mengatakan kepada kantor berita resmi negara itu bahwa Manama (ibukota Bahrain adalah Manama), mendukung usulan penyelenggaraan KTT darurat Arab di Kairo.
Langkah itu menyusul pernyataan mantan Presiden AS Donald Trump yang mengusulkan pengambilalihan Jalur Gaza dan pemindahan paksa warga Palestina.
Sebagai ketua Liga Arab saat ini setelah menjadi tuan rumah KTT pada Mei 2024, Bahrain memiliki wewenang untuk menyerukan KTT darurat dengan persetujuan negara anggota lainnya, menurut koresponden Anadolu.
Trump pada 4 Februari lalu mengatakan bahwa AS akan “mengambil alih” Gaza dan merelokasi warga Palestina ke tempat lain dalam sebuah rencana rekonstruksi besar-besaran yang ia klaim dapat menjadikan wilayah tersebut sebagai “Riviera Timur Tengah.”
Usulan Trump tersebut menuai kecaman luas dari Palestina, negara-negara Arab, serta berbagai negara lain di dunia, termasuk Kanada, Prancis, Jerman, dan Inggris.
Trump juga berulang kali menyarankan agar negara-negara Arab di kawasan, seperti Mesir dan Yordania, menampung warga Palestina dari Gaza. Namun, gagasan ini ditolak keras oleh pemimpin Palestina maupun negara-negara Arab. [Antara].
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
Terkini
-
Daftar Wilayah Banjir Bali Capai 120 Titik, Jumlah Korban Jiwa Berpotensi Bertambah
-
Kejanggalan Ibadah Haji 2024 yang Seret Ustad Khalid Basalamah
-
Soal Wacana Darurat Militer, Gatot Nurmantyo Ungkap Dampak Mengerikan Jika Prabowo Nekat Setujui
-
"Curhat' Mahfud MD soal Nadiem Sebenarnya Bongkar Borok Istana?
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Garuda Putar Lagu Daerah Sumut di Pesawat
-
Usai Dihujat, Gaya Koboi Menkeu Purbaya Yudhi Saat Raker dengan DPR RI Malah Tuai Pujian
-
Misteri Hilangnya Heli PK-IWS di Pegunungan Jila Terungkap, Proses Evakuasi Terkendala Medan Ekstrem
-
Profil Rahayu Saraswati: Keponakan Prabowo Mundur dari DPR, Karier Mentereng Berawal dari Aktris
-
Berani Mundur Tanpa Diperintah Partai, Sikap Keponakan Prabowo 'Tampar' Anggota DPR Bermasalah
-
Video Gus Yaqut Diteriaki Korupsi Hingga Masuk Neraka Ternyata Manipulasi, Ini Bukti Lengkapnya