Suara.com - Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, menjelaskan mengapa pemerintah tetap melakukan kegiatan retreat kepada 505 kepala daerah, baik gubernur, wali kota maupun bupati di tengah kebijakan efisiensi anggaran.
Bima mengatakan kegiatan retreat tetap dilakukan lantaran pembekalan kepala daerah merupakan kegiatan rutin sejak dulu. Diketahui para kepala daerah terpilih akan mengikuti retreat di Akmil Magelang pada 21-28 Februari 2025.
Bima mengatakan ada rangkaian program pembekalan bagi kepala daerah terpilih. Menurutnya retreat menjadi penting sebagai pembekalan bagi mereka.
"Pembekalan ini sangat penting karena tidak semua kepala daerah memiliki latar belakang pemerintahan. Juga penting untuk sinkronisasi kebijakan pusat daerah," ujar Bima kepada Suara.com, Selasa (11/2/2025).
Bima menjelaskan pihaknya sudah memangkas lama waktu pelaksanan retrear. Padahal, kata dia, pembekalan dari Kemendagri yang diselenggarakan melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) biasanya dilakukan selama dua minggu. Belum lagi pembekalan dari Lemhanas yang bisa satu sampai dua bulan.
"Nah sekarang ini semua dipangkas menjadi 7 hari. Tadinya bahkan acara Magelang ini direncanakan 14 hari. Sekarang kita pangkas jadi 7 hari," kata Bima.
Pemangkasan waktu retreat itu dilakukan dalam rangka efisiensi. Nantinya biaya penyelenggaraan akan disesuaikan.
"Dipadatkan dan dibuat lebih efisien. Biaya sedang disesuaikan agar sesuai dengan kebijakan efisiensi," kata Bima
Terkait anggaran pelaksanaan retreat, Bima memastikan semua biaya di Magelang ditanggung BPSDM Kemendagri.
Baca Juga: Lampu Kantor Mati Gegara Anggaran Dipotong, Dalih Erick Thohir: Efisiensi Penyerapan Karbon
"Semua biaya Magelang dari anggaran BPSDM kemendagri," kata Bima.
Sementara itu untuk perjalanan kepala daerah terpilih, ditanggung nelalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masing-masing.
"Kalau biaya perjalanan kepala daerah itu dari APBD masing masing. Masuk dalam biaya perjadin yang memang sudah dialokasikan," kata Bima.
DPR Dukung
Anggota Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia, menilai retreat para kepala daerah terpilih hasil Pilkada 2024 masih diperlukan meski negara sedang melakukan efisiensi anggaran.
Menurutnya, adanya retreat tersebut tidak akan memakan biaya yang besar.
Berita Terkait
-
Dahnil Anzar: Upaya Menjegal Kebijakan Prabowo oleh Raja Kecil Memang Terasa
-
Efisiensi Ala Prabowo Dinilai Bisa Rusak Tata Kelola Pemerintahan, Tak Sinkron dengan Gemuknya Kabinet
-
Wanti-wanti DPR Soal Efisiensi Anggaran, Khawatir Efek Domino ke Ekonomi Rakyat
-
Efisiensi Anggaran, Yuk Bisa Yuk!
-
Lampu Kantor Mati Gegara Anggaran Dipotong, Dalih Erick Thohir: Efisiensi Penyerapan Karbon
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah