Suara.com - Kecelakaan maut terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2, Bogor pada Selasa, 4 Februari 2025 lalu menjadi sorotan publik. Truk yang mengangkut galon air minum dalam kemasan merek Aqua diduga kelebihan muatan dan rem blong. Akibatnya, kecelakaan tidak bisa dihindari, delapan orang tewas dan belasan lainnya luka-luka.
Keterangan sementara dari pihak kepolisian menyebutkan bahwa kendaraan kelebihan muatan berkontribusi besar terhadap kendali truk. Akibatnya saat melintasi jalur menurun kendaraan tidak bisa dikendalikan.
Kementerian Perhubungan kini tengah menginvestigasi kejadian tersebut. Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Ahmad Yani, menyatakan bahwa pihaknya akan memanggil perusahaan operator angkutan barang serta produsen AMDK terkait untuk dimintai keterangan mengenai penerapan manajemen keselamatan dalam distribusi produk mereka.
Riset KPBB: 100% Truk Pengangkut Galon Air Minum Merek Market Leader Kelebihan Muatan
Hasil investigasi Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mengungkapkan bahwa seluruh truk pengangkut galon air minum dalam kemasan (AMDK) dari Aqua Danone diduga melakukan pelanggaran aturan dengan membawa muatan berlebih.
Penelitian KPBB pada tahun 2021 di jalan lintas Sukabumi-Bogor—rute utama truk-truk pengangkut produk ini—menunjukkan bahwa 60,13% truk membawa kelebihan beban sebesar 12.048 kg (123,95%), sementara 39,87% lainnya melebihi batas hingga 13.080 kg (134,57%). Dengan kata lain, 100% armada yang diobservasi melanggar aturan Over Dimension Over Load (ODOL).
“Pelanggaran ini merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta peraturan turunannya,” ujar Direktur Eksekutif KPBB, Ahmad Safrudin, dalam keterangan persnya.
Menurutnya, kondisi ini berisiko tinggi terhadap keselamatan pengguna jalan karena dapat menyebabkan kecelakaan fatal.
Ia mengingatkan bahwa organisasinya dan Masyarakat Peduli Air menemukan praktik pengangkutan ODOL dalam proses transportasi AMDK ini pada riset investigasi yang dipublikasikan pada 2021. Bahkan, laporan hasil penelitian ini telah disampaikan kepada Menteri Perhubungan pada Juli 2021 dengan tembusan kepada berbagai kementerian dan instansi terkait, termasuk Kepolisian, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian PUPR.
Keuntungan Besar di Balik Praktik ODOL
KPBB menduga bahwa praktik kelebihan muatan ini terus berlangsung karena menguntungkan pihak produsen. Dengan membiarkan truk-truknya membawa muatan berlebih, perusahaan market leader AMDK dapat menghemat biaya hingga Rp3,6 juta per rit, yang jika diakumulasi mencapai Rp483 miliar per tahun.
“Ini bukan sekadar penghematan biaya, melainkan praktik pungutan liar terselubung. Produsen mendapatkan keuntungan besar dari muatan ilegal, sementara masyarakat menanggung risikonya,” kata Safrudin.
Atas temuan ini, KPBB mendesak Kementerian Perhubungan dan Kepolisian untuk menerapkan strict liability atau tanggung jawab mutlak terhadap pemilik barang, dalam hal ini produsen air minum dalam kemasan tersebut.
“Mereka tidak bisa bersembunyi di balik mitra logistik. Jika muatannya ilegal, pemilik barang harus dihukum,” tegas Safrudin.
Kecaman Warganet
Berita Terkait
-
Brantas Abipraya Dukung Indonesia Emas 2045 Melalui Proyek SPAM Wosusokas
-
KKI Bongkar Praktik Diskriminatif Produsen AMDK: Galon BPA Cuma untuk Masyarakat Bawah?
-
Distribusi Galon Air Minum Terpapar Sinar Matahari, Risiko BPA Mengancam Kesehatan
-
Asosiasi Desak Kualitas Air Minum Isi Ulang Lebih Higienis
-
Langkah Kecil Hidup Sehat di Awal Tahun: Konsumsi Air Minum dengan pH Tinggi
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Truk Kontainer Mogok di Tanjung Duren, Sejumlah Rute Transjakarta Pagi Ini Terlambat
-
Polda Metro Jaya Tutup UKW 2025, 77 Wartawan Dinyatakan Kompeten
-
Begini Respons Mendagri Soal Aksi Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih
-
Kepala Daerah Papua Diminta Jaga Raja Ampat, Prabowo: Jangan Sampai Dirusak Wisatawan!
-
Presiden Prabowo Sudah Teken PP, Begini Formula Kenaikan Upah 2026 yang Akan Berlaku
-
Tolak Politik Upah Murah, Puluhan Ribu Buruh Siap Kepung Istana pada 19 Desember
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak