Suara.com - PT Brantas Abipraya (Persero) mengumumkan bahwa proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Wosusokas telah memasuki tahap akhir. Tim proyek saat ini tengah melakukan uji coba commissioning untuk memastikan seluruh sistem berfungsi dengan baik dan siap beroperasi penuh.
Langkah ini merupakan tahap krusial dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dengan menyediakan akses air bersih bagi masyarakat.
Dengan kapasitas distribusi 750 liter per detik, SPAM Wosusokas nantinya dapat menjangkau jutaan masyarakat di Solo, Wonogiri, Sukoharjo, dan Karanganyar, memberikan akses yang lebih merata terhadap air bersih berkualitas.
Menunjukkan komitmennya sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi yang selalu hadir untuk Negeri, Proyek Brantas Abipraya ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mencapai target pembangunan berkelanjutan.
"SPAM Wosusokas bukan hanya proyek infrastruktur semata, namun juga investasi jangka panjang untuk masa depan Indonesia," ujar Muhammad Toha Fauzi, Direktur Operasi I PT Brantas Abipraya. "Dengan memastikan ketersediaan air bersih yang berkelanjutan, kita turut berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan menjaga kesehatan lingkungan."
Hal ini sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo yaitu, memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Ditambahkan Toha, dengan memanfaatkan potensi Waduk Gajah Mungkur, SPAM Wosusokas akan memberikan pasokan air bersih yang berkelanjutan bagi masyarakat Solo Raya selama 10-20 tahun ke depan. Melalui jaringan pipa transmisi, air baku akan didistribusikan ke 12 reservoir strategis, memastikan akses yang mudah bagi seluruh wilayah layanan.
SPAM Wosusokas karya Brantas Abipraya ini tidak hanya sekadar penyedia air bersih, namun juga menjadi solusi bagi permasalahan lingkungan. Dengan beralih ke sumber air baku yang terkelola dan terjamin kualitasnya, eksploitasi air tanah yang berlebihan dapat dikurangi, sehingga menjaga kelestarian sumber daya air. Selain itu, ketersediaan air bersih yang memadai akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama dalam hal kesehatan dan sanitasi. Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) untuk memastikan ketersediaan dan pengelolaan air bersih bagi semua.
Selain berkomitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, Brantas Abipraya juga senantiasa berupaya mengadopsi teknologi terkini dalam setiap proyeknya. Penerapan teknologi canggih dalam pembangunan SPAM Wosusokas, seperti sistem monitoring real-time dan penggunaan material ramah lingkungan, tidak hanya meningkatkan efisiensi proyek, tetapi juga menjamin kualitas layanan yang optimal bagi masyarakat.
Baca Juga: Bangun TPST di IKN, Brantas Abipraya Mengolah Sampah Menjadi Energi
Dengan demikian, Brantas Abipraya turut berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan industri konstruksi yang inovatif dan berdaya saing di Indonesia.
"Melalui proyek SPAM Wosusokas, Brantas Abipraya berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. Dengan menyediakan akses air bersih yang berkualitas, kita tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang, " tutup Muhammad Toha Fauzi, Direktur Operasi I PT Brantas Abipraya.
Berita Terkait
-
Bangun TPST di IKN, Brantas Abipraya Mengolah Sampah Menjadi Energi
-
Dukung UMK Lokal, Brantas Abipraya Berikan Pelatihan dan Pembinaan UMK Ubud Naik Kelas
-
Brantas Abipraya Sukses Bangun Sumbu Kebangsaan, Jadi Simbol Harmonisasi Ibu Kota Nusantara
-
Kolaborasi Hebat, Brantas Abipraya dan Desa Cikole Wujudkan Mimpi Desa Wisata Bersih
-
Langkah Kecil Hidup Sehat di Awal Tahun: Konsumsi Air Minum dengan pH Tinggi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025
-
Bolehkah JHT diklaim Segera Setelah Resign? Di Atas 15 Juta, Ada Aturan Khusus
-
Kereta Gantung Rinjani: Proyek 'Rp6,7 Triliun', Investor China Ternyata Tidak Terdaftar