Suara.com - Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich mengatakan pada hari Senin bahwa militan Hamas harus menyerahkan senjata mereka dan meninggalkan Gaza.
Ia berbicara menjelang rapat kabinet untuk membahas fase berikutnya dari gencatan senjata antara Israel dan militan Palestina Hamas.
Smotrich dalam sebuah pernyataan video mengatakan ia akan menuntut pemungutan suara oleh para menteri atas rencana Presiden AS Donald Trump dan bahwa Israel harus mengeluarkan ultimatum yang jelas kepada Hamas -- segera bebaskan semua sandera, tinggalkan Gaza ke negara lain, dan letakkan senjata Anda.
"Jika Hamas menolak ultimatum ini, Israel akan membuka gerbang neraka," kata Smotrich, menggemakan ungkapan yang digunakan oleh Trump dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Sebagai penentang keras penghentian perang, ia mengancam akan keluar dari koalisi yang berkuasa di bawah Netanyahu jika perang tidak dilanjutkan setelah berakhirnya tahap pertama gencatan senjata.
Rencana Trump kurang terperinci tetapi telah memicu kemarahan yang meluas secara internasional atas seruannya untuk memukimkan kembali warga Palestina di negara lain seperti Mesir dan Yordania di bawah "pengambilalihan" AS atas Gaza.
Smotrich mengatakan Israel harus melakukan "penaklukan penuh" atas wilayah tersebut.
Menurut media Israel, kabinet keamanan bersidang pada Senin malam untuk membahas fase kedua dari gencatan senjata yang rapuh yang dimulai pada 19 Januari.
Lebih dari 15 bulan perang menghancurkan atau merusak lebih dari 69 persen bangunan di Gaza, membuat hampir seluruh penduduk mengungsi, dan memicu kelaparan yang meluas, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Baca Juga: Gaza Dibangun Ulang: Mesir Gandeng Palestina, Negara Arab, dan Dunia
"Mereka atau kita. Kita hancurkan Hamas, atau amit-amit, Hamas akan menghancurkan kita," kata Smotrich.
"Saya meminta perdana menteri untuk menyatakan bahwa begitu perang berlanjut setelah Fase Satu, Israel akan, sejak hari pertama, merebut 10 persen wilayah Gaza, membangun kedaulatan penuh di sana, dan segera menerapkan hukum Israel", tambahnya.
"Lebih jauh, harus diumumkan bahwa begitu pertempuran dimulai lagi, semua bantuan kemanusiaan akan dihentikan sepenuhnya."
Smotrich lebih lanjut mengatakan bahwa menurut rencana yang saat ini sedang dipersiapkan, penduduk Gaza akan diizinkan pergi, tetapi hanya ke satu arah, tanpa kemungkinan untuk kembali.
"Hilangnya wilayah adalah satu-satunya harga mahal yang dipahami musuh kita -- satu-satunya hal yang akan membuat mereka menyadari bahwa kita serius," Smotrich menambahkan.
Sejak fase pertama gencatan senjata dimulai bulan lalu, 19 sandera Israel telah dibebaskan dengan imbalan lebih dari 1.100 tahanan Palestina. Dari 251 orang yang ditangkap dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel, yang memicu perang, 70 orang masih berada di Gaza, termasuk 35 orang yang menurut militer Israel telah tewas.
Berita Terkait
-
Salah Sasaran, Pria Florida Tembak 2 Turis Israel Dikira Warga Palestina
-
Uni Eropa Desak Israel Pulangkan Warga Gaza yang Terusir dari Rumahnya
-
Ketegangan Meningkat: Israel Perluas Operasi Militer di Lebanon Selatan
-
Krisis Oksigen Mengancam Nyawa Pasien di Gaza Pasca Serangan Israel
-
Gaza Dibangun Ulang: Mesir Gandeng Palestina, Negara Arab, dan Dunia
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Misteri Sekeluarga Tewas di Tol Tegal: Mesin Mati AC Nyala, Pengemudi Sempat Tolak Bantuan Medis
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Revolusi Digital GM FKPPI: Kaderisasi Kini Berbasis AI, Fokus Cetak Kualitas
-
Genangan Air di Jeruk Purut Bikin Transjakarta Rute 6T Dialihkan, Cek Titik yang Tak Disinggahi
-
Wacana Penunjukan Langsung Dinilai Tak Demokratis, FPIR: Bahaya Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden
-
Hujan Deras Jumat Sore, Warga Pela Mampang Dikepung Banjir, Ketinggian Air Ada yang Mencapai 60 Cm
-
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan Resmi Go Live Nasional Penjaminan Dugaan KK/PAK di Aplikasi
-
Praktik Lancung 8 ASN Kemnaker: Agen Izin TKA Diperas Rp135 Miliar Vespa dan Innova Jadi Syarat
-
Kok Bisa Hiu Tutul Sering 'Nyasar' ke Pantai Indonesia? Ternyata Ini Alasannya!
-
Tragedi Sungai Lusi: 5 Santriwati Penghafal Alquran di Blora Ditemukan Tak Bernyawa