Suara.com - Kasus dugaan praktik pungutan liar atau Pungli di Lapas Kelas II B Sampit, Kalimantan Tengah, masih menjadi sorotan. Terlebih setelah Muhammad Faisal, pegawai Lapas Sampit kembali memposting video terkait ketidakpuasan hasil pemeriksaan yang dilakukan Direktorat Pengamanan dan Intelijen dan Direktorat Kepatuhan.
Faisal merupakan pegawai yang melaporkan dugaan adanya praktik haram tersebut.
"Oke, jadi malam ini saya masih berada di kantor wilayah Direktorat Jenderal Permasyarkatan Kalimantan tengah untuk menjalani pemeriksan terkait konten saya yang sempat viral kemarin," ujar Faisal dalam videonya dikutip Suara.com, Selasa (18/2/2025).
Video Faisal yang sempat viral itu berisi dugaan pungli jual beli kamar tahanan yang berujung pengendalian peredaran narkoba dari dalam lapas. Dia menduga kasus ini dibekingi pejabat lapas Sampit.
"Saya jauh-jauh datang dari Sampit 4 jam perjalanan dengan biaya sendiri, akan tetapi apa? saat dalam proses pemeriksaan eks KPLP dilantik jadi pejabat, bukanya diberi sanksi ada apa ini?," kata dia.
Dia mempertanyakan status Thamrin Simamora, eks KPLP Sampit yang kini justru diberi jabatan baru sebagai pejabat fungsional di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (DitjenPas).
"Minta tolong Komisi 3, Pak Presiden Pak Prabowo, tolong lihat rakyatmu, pegawai di Lapas Sampit. Saya gak tahu mau ngomong apa lagi ini aduh, ya allah ya tuhan," kata dia.
"Sebegini susahnya kah jadi PNS di Kemenimipas? Pak Menteri, Pak Irjen, Pak Direktur, sekuat itu kah eks KPLT Sampit berinisial TS, kok bisa beliau yang dalam proses pemeriksaan dilantik jadi pejabat?," Faisal menambahkan.
Selain meminta tolong agar kasus ini menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto hingga Komisi III DPR RI, Faisal juga menyebut kalua pemeriksaannya hingga malam kali ini sia-sia.
"Lebih baik gak usah ada pemeriksaan sudah, baik kita legalkan pungli, dukung peredaran narkoba, itu kan maunya? buktinya KPLP-nya kok dilantik jadi pejabat, ya allah ya robi, segitu sulitnya kita jadi pegawai di Kemenimipas, tolong pak presiden admin Gerindra minta tolong," kata dia.
Berita Terkait
-
Agama Agus Andrianto, Menteri yang Copot Semua Pejabat Imigrasi Soetta
-
Rekam Jejak Menteri Agus Andrianto, Disorot Usai Copot Semua Pejabat Imigrasi Soetta
-
Mengintip 2 Mobil Menteri Agus Andrianto yang Pecat Semua Pejabat Imigrasi Soetta Usai Pungli WNA China
-
Kekayaan Agus Andrianto di LHKPN, Menteri yang Berani Copot Semua Pejabat Imigrasi Soetta usai Kasus Pungli WNA China
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting