"Ketika kami memberi tahu mereka bahwa kami merasa kedinginan, mereka sama sekali tidak peduli," katanya.
Makanan yang disediakan juga tidak mencukupi, dengan Singh menerima sebungkus kecil keripik dan jus lima kali sehari, bersama dengan roti setengah matang, nasi setengah matang, jagung manis, dan mentimun.
Ada daging sapi, tetapi sebagai seorang vegetarian, Davinder tidak memakannya. Dia tinggal selama 18 hari di pusat penahanan dan mereka mengenakan pakaian yang sama selama itu.
"Sangat traumatis secara mental untuk tinggal di pusat penahanan", katanya.
Kisah Singh menyoroti pengalaman traumatis para imigran di pusat penahanan AS. Keluarganya menghabiskan sejumlah uang yang signifikan, Rs 40 lakh, untuk mengirimnya ke AS, tetapi dia malah dideportasi.
Singh sekarang berencana untuk bergabung dengan bengkel reparasi barang elektronik milik ayahnya di Tanda, Hoshiarpur.
Di tengah tindakan keras Trump terhadap imigran ilegal, tiga kelompok orang yang dideportasi telah dibawa kembali dari AS ke India.
Berita Terkait
-
Lebanon Desak AS dan Prancis Paksa Israel Tarik Mundur Pasukan
-
Prabowo Gaungkan Efisiensi, Tapi Jumlah Menteri Terbanyak di Dunia
-
Sinopsis Mrs, Film India yang Dibintangi Sanya Malhotra dan Nishant Dahiya
-
Badai Musim Dingin Dahsyat Tewaskan 14 Orang di AS, Kentucky Terparah
-
Ukraina Absen dalam Pembicaraan AS-Rusia, Zelenskyy: Sia-Sia Tanpa Kami
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KPK Kembalikan Aset Korupsi Taspen, Anggota DPR: Ini Harus Jadi Standar Penyelesaian Kasus
-
Jejak Intelektual Dwinanda Linchia Levi: Dosen Brilian Untag yang Tewas Misterius di Hotel
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!
-
MK Batalkan Skema HGU 190 Tahun di IKN, DPR Usulkan Prabowo Terbitkan Perppu
-
Lebih Dekat, Lebih Hijau: Produksi LPG Lokal untuk Tekan Emisi Transportasi Energi
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana