Suara.com - Dalam wawancara bersama di Fox News pada Selasa malam, Elon Musk memberikan pujian tinggi kepada Presiden Donald Trump. Dalam percakapan yang penuh sanjungan dengan pembawa acara Sean Hannity, Musk menegaskan bahwa dirinya mendukung penuh kepemimpinan Trump dan mengaku telah menjalin hubungan erat dengan sang presiden.
"Saya mencintai presiden, saya hanya ingin memperjelas itu. Saya pikir Presiden Trump adalah orang baik," ujar Musk.
Ia juga mengecam media yang dinilainya terus menyerang Trump secara tidak adil.
Kedekatan antara Trump dan Musk menjadi sorotan publik, terutama setelah keduanya semakin sering bekerja sama dalam pemerintahan baru. Musk bahkan menyebut dirinya sebagai sahabat dekat Trump.
Dalam wawancara tersebut, Musk juga menyinggung bagaimana pandangan publik terhadap dirinya telah berubah drastis sejak ia menyatakan dukungan untuk Trump.
"Dulu saya dipuja oleh kalangan kiri, tetapi sekarang tidak lagi," ujarnya sambil menyebut istilah Trump Derangement Syndrome—kondisi yang ia samakan dengan rabies, di mana seseorang menjadi tidak rasional saat mendengar nama Trump.
Ia kemudian menceritakan pengalaman pribadi saat menghadiri makan malam bersama teman-temannya.
"Saat saya menyebut nama presiden, tiba-tiba suasana berubah drastis. Seperti mereka terkena suntikan adrenalin dan langsung bereaksi seperti zombie," kata Musk, sembari menirukan gerakan tangan menyerupai zombie, yang disambut tawa Trump dan Hannity.
Hannity pun menambahkan bahwa hubungan keduanya terasa seperti dua saudara yang sedang berbincang.
Baca Juga: Trump Akan Pertahankan Sanksi Rusia hingga Ada Solusi untuk Ukraina
Di tengah kedekatan Musk dan Trump, muncul kekhawatiran mengenai besarnya pengaruh Musk dalam pemerintahan. Salah satu isu utama yang menjadi perhatian adalah peran Musk dalam Department of Government Efficiency (DOGE), lembaga baru yang bertujuan meningkatkan efisiensi birokrasi pemerintahan.
Beberapa kebijakan DOGE yang mengakibatkan pemangkasan besar-besaran di berbagai lembaga federal telah menuai kritik tajam. Oposisi menuduh bahwa PHK massal terhadap pegawai federal serta penghentian alokasi dana yang telah disetujui oleh Kongres merupakan tindakan yang melanggar hukum.
Selain itu, beberapa perintah eksekutif Trump terkait DOGE telah dihentikan sementara oleh hakim federal, termasuk akses DOGE terhadap data sensitif dari Departemen Keuangan.
Di tengah kontroversi tersebut, Gedung Putih berusaha meredam kekhawatiran dengan menegaskan bahwa Musk bukanlah pemimpin DOGE, melainkan hanya seorang penasihat senior bagi Presiden Trump.
"Elon Musk bukan pegawai DOGE dan tidak memiliki kewenangan langsung untuk mengambil keputusan pemerintahan," ujar Joshua Fisher, Direktur Kantor Administrasi Gedung Putih, dalam dokumen pengadilan.
Pernyataan ini diajukan dalam rangka membela pemerintahan Trump dari gugatan beberapa negara bagian yang menuding Musk memiliki kekuasaan yang terlalu besar tanpa melalui proses pemilihan atau persetujuan Senat.
Berita Terkait
-
Trump Akan Pertahankan Sanksi Rusia hingga Ada Solusi untuk Ukraina
-
Klaim Mengejutkan dari Kremlin! Trump Beri 'Lampu Hijau' Rusia Serang Inggris?
-
Terpaksa Bungkam, Influencer Mengaku Diberi Apartemen Mewah oleh Elon Musk untuk Rahasiakan Kehamilan
-
Visi Trump untuk Gaza: Akankah Picu Pelanggaran Hukum Internasional?
-
Rencana Trump Ambil Alih Gaza: Netanyahu Setuju, Arab Saudi Gelar Pertemuan Darurat
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Wamendagri Wiyagus: Kemendagri Dukung Sinkronisasi Kebijakan Kependudukan Selaras Pembangunan
-
Dokter Tifa Usul Kasus Ijazah Jokowi Disetop, Sarankan Negara Biayai Perawatan Medis di Luar Negeri
-
Dana Riset-Tunjangan Kecil, Menteri Diktisaintek Minta Kampus Permudah Dosen Naik Pangkat
-
Habiburokhman 'Semprot' Balik Pengkritik KUHAP: Koalisi Pemalas, Gak Nonton Live Streaming
-
Warning Keras Pramono Anung ke 673 Kepsek Baru: Tak Ada Tempat untuk Bullying di Sekolah Jakarta!
-
Disentil Prabowo Gegara Siswa Turun ke Jalan, Pemkab Bantul Beri Penjelasan