Suara.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah kesempatan mengatakan dia berbicara dengan Menlu AS Rubio tentang "visi berani Trump untuk masa depan Gaza", yang menurut para ahli akan melanggar hukum internasional, dan tentang cara untuk "memastikan visi itu menjadi kenyataan".
Hamas dan Israel sedang melaksanakan fase pertama gencatan senjata selama 42 hari, yang tampaknya hampir runtuh minggu lalu.
"Pertempuran dapat berlanjut kapan saja. Kami berharap ketenangan akan terus berlanjut dan Mesir akan menekan Israel untuk mencegah mereka memulai kembali perang dan menggusur orang-orang," kata Nasser al-Astal, 62 tahun, seorang pensiunan guru di Khan Yunis, Gaza selatan.
Sejak gencatan senjata berlaku pada 19 Januari, total 19 sandera Israel telah dibebaskan dengan imbalan lebih dari 1.000 tahanan Palestina.
Dari 251 orang yang ditangkap dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel, yang memicu perang, 70 orang masih berada di Gaza, termasuk 35 orang yang menurut militer Israel telah tewas.
Keluarga para sandera yang masih berada di Gaza pada hari Senin memperingati 500 hari penahanan mereka, dengan memegang foto-foto orang yang mereka cintai dan spanduk bertuliskan "Pulang Sekarang" saat puluhan orang berbaris menuju kediaman Netanyahu di Yerusalem.
"Mata saya perih karena air mata yang telah saya tumpahkan selama 500 hari terakhir," kata Einav Tzangauker, yang putranya Matan termasuk di antara mereka yang ditahan di Gaza.
Saat berbicara di hadapan anggota parlemen, ia memohon kepada mereka untuk "melakukan segala yang mungkin untuk membawa putra saya Matan dan para sandera lainnya pulang dalam keadaan hidup".
Dalam sebuah pernyataan, Rubio menyerukan agar semua tawanan yang tersisa segera dibebaskan.
Baca Juga: Ketegangan Meningkat: Israel Perluas Operasi Militer di Lebanon Selatan
Tag
Berita Terkait
-
Rencana Trump Ambil Alih Gaza: Netanyahu Setuju, Arab Saudi Gelar Pertemuan Darurat
-
Ultimatum Israel untuk Hamas: Serahkan Senjata atau Hadapi Penaklukan Gaza
-
Salah Sasaran, Pria Florida Tembak 2 Turis Israel Dikira Warga Palestina
-
Uni Eropa Desak Israel Pulangkan Warga Gaza yang Terusir dari Rumahnya
-
Ketegangan Meningkat: Israel Perluas Operasi Militer di Lebanon Selatan
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
Kekayaan Riza Chalid Dari Mana? Tak Cuma Minyak, Ada Minuman hingga Kelapa Sawit
-
Siapa Pemilik PT Gudang Garam? Perusahaan Rokok yang Viral Dikabarkan PHK Massal!
-
Israel Serang Gaza, Hampir 70 Warga Palestina Tewas dalam Sehari
-
Saldo DANA Kaget Gratis Rp 249 Ribu Untuk Jajan Akhir Pekan
-
Kisah Pilu Napi di Lapas Kediri: Disodomi Tahanan Lain hingga Dipaksa Makan Isi Staples!
-
Pakistan Berduka: Korban Banjir Melonjak Drastis
-
YLKI Desak Penyelesaian Masalah Stok dan Harga Beras di Pasaran
-
Eks Stafsus Jokowi Wafat: Ini Sepak Terjang hingga Karier Politik Arif Budimanta
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan