Suara.com - Pernyataan sensasional dari seorang sumber dalam Kremlin mengklaim bahwa mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memberikan "lampu hijau" kepada Rusia untuk menyerang kota-kota besar Eropa, termasuk London. Klaim ini muncul setelah pernyataan kontroversial dari Menteri Pertahanan Trump, Pete Hegseth, yang menyebutkan bahwa negara-negara Eropa harus berkomitmen lebih besar untuk membela benua mereka.
Hegseth juga menambahkan bahwa Ukraina tidak bisa mengharapkan untuk kembali ke perbatasan sebelum 2014 dan harus merelakan wilayah yang diambil dengan paksa, sebuah kenyataan yang sudah terjadi di Eropa sejak berakhirnya Perang Dunia II. Pernyataan ini mendapat sorotan tajam dari berbagai kalangan, baik di Eropa maupun di Rusia.
Pada acara televisi Rusia "The Evening with Vladimir Solovyov," ilmuwan politik Sergey Mikheyev menyatakan, "Kecuali Amerika sedang berpura-pura, meskipun masalah domestik di sana tentu sangat serius, kita harus menyampaikan hal ini dengan jelas kepada Eropa. Sekarang, kita benar-benar bisa menyerang Brussels, London, dan Paris. Lupakan Pasal 5 dan lupakan bantuan dari Amerika."
Pasal 5 yang dimaksud mengacu pada jaminan keamanan NATO, yang mewajibkan anggota organisasi untuk membela negara sekutunya jika mereka diserang secara pre-emptive. Pasal ini menjadi landasan utama pakta pertahanan NATO selama Perang Dingin dan dirancang untuk mengekang Uni Soviet.
Pernyataan Mikheyev menggambarkan perubahan besar dalam dinamika politik global. Ia menyoroti bagaimana Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Trump, seolah mundur dari perannya sebagai pelindung utama Eropa.
Hal ini berpotensi mengubah tatanan dunia pasca-Perang Dunia II, di mana negara-negara Eropa harus memikirkan kembali alokasi anggaran mereka untuk pertahanan militer.
Selain itu, beberapa pihak di Rusia menyambut baik sikap Trump yang tampaknya lebih terbuka untuk membahas kondisi damai dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Beberapa di antaranya bahkan menganggap panggilan telepon antara Trump dan Putin sebagai "kesuksesan besar," dengan membandingkannya dengan kekuatan imperium Romawi yang menghubungi pemimpin suku barbar.
"Blokade telah pecah," kata Karen Shakhnazarov, Direktur Jenderal studio film Mosfilm.
"Itu sangat berarti bagi mereka bahwa presiden Amerika Serikat, negara terkuat di Barat, sebesar Imperium Romawi, melakukan panggilan ini. Rasanya seperti Julius Caesar sendiri menelepon seorang barbar, seorang kepala suku dari suku Jerman." lanjutnya.
Sikap Trump terhadap Ukraina ini semakin menambah ketegangan internasional. Banyak pihak mengkritik langkah ini sebagai pengkhianatan terhadap negara yang telah diserang, sementara di sisi lain, beberapa pihak di Rusia melihatnya sebagai peluang untuk memperkuat posisi mereka di Eropa.
Baca Juga: Ukraina Absen dalam Pembicaraan AS-Rusia, Zelenskyy: Sia-Sia Tanpa Kami
Di Inggris, Perdana Menteri Keir Starmer juga mengonfirmasi komitmennya untuk mengirim pasukan Inggris ke Ukraina sebagai bagian dari misi penjaga perdamaian. Ini mencerminkan perubahan signifikan dalam kebijakan pertahanan Eropa, yang kini harus menyesuaikan diri dengan dinamika baru yang dihadirkan oleh kebijakan luar negeri Amerika.
Berita Terkait
-
Ukraina Absen dalam Pembicaraan AS-Rusia, Zelenskyy: Sia-Sia Tanpa Kami
-
Visi Trump untuk Gaza: Akankah Picu Pelanggaran Hukum Internasional?
-
Rencana Trump Ambil Alih Gaza: Netanyahu Setuju, Arab Saudi Gelar Pertemuan Darurat
-
Uni Eropa Desak Israel Pulangkan Warga Gaza yang Terusir dari Rumahnya
-
Pertemuan Trump dengan Putin di Depan Mata, Akankah Perang Ukraina Berakhir?
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Wali Kota Hasto Pasang Target Jam 2 Dini Hari Sampah Malam Tahun Baru di Kota Jogja Sudah Bersih
-
Bundaran HI Jadi Lautan Manusia, Pesta Kembang Api Tetap Hiasi Langit Penghujung Tahun Ibu Kota
-
Polisi Berkuda Polri Jaga Monas di Malam Tahun Baru, Warga Antusias hingga Antre Foto
-
Ogah Terjebak Macet, Wali Kota Jogja Pilih Naik Motor Pantau Keramaian Malam Tahun Baru
-
Malam Tahun Baru di Bundaran HI Dijaga Ketat, 10 K-9 Diterjunkan Amankan Keramaian
-
Kapolri: Warga Patuh Tanpa Kembang Api, Doa Bersama Dominasi Malam Tahun Baru
-
8 Anak Terpisah dengan Keluarga di Malioboro, Wali Kota Jogja: Bisa Ditemukan Kurang dari 15 Menit
-
Menko Polkam Pastikan Malam Tahun Baru Aman: Tak Ada Kejadian Menonjol dari Papua hingga Lampung
-
Gus Ipul Pastikan BLTS Rp900 Ribu Jangkau Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Diguyur Hujan, Massa Tetap Padati Bundaran HI di Malam Tahun Baru 2026