Suara.com - Marsekal Madya (Marsdya), Mohammad Syafii, menegaskan kehadirannya di Istana Negara pada acara pelantikan pejabat, Rabu kemarin untuk memenuhi undangan.
Hal itu disampaikan Syafii menanggapi pertanyaan terkait pelantikan dirinya sebagai Kepala Basarnas.
"Kita ke sini dalam rangka undangan," kata Syafii ditemui wartawan usai acara pelantikan di Istana Negara, Rabu (19/2/2025).
Syafii menegaskan bahwa kehadirannya di Istana Negara memang untuk memenuhi undangan. Sementara ditanya apakah ada penjelasan dari Sekretariat Negara terkait undangan tersebut, Syafii menegaskan tidak ada.
"Acara protokoler, mana ada penjelasan-penjelasan begituan," ujarnya.
Syafii sekaligus menegaskan bahwa posisinya saat ini masih sebagai Asisten personel Panglima TNI. Sementara terkait Basarnas, ia hanya mengatakan bahwa Basarnas bertanggung jawab langsung kepada presiden.
"Yang jelas, organisasi Basarnas itu bertanggung jawab langsung kepada bapak presiden," ujarnya.
Diberitakan Sebelumnya, Syafii menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta di tengah kabar Presiden Prabowo Subianto akan melantik sejumlah pejabat, sore ini.
Pantauan Suara.com di lokasi, Syafii yang memakain pakaian sipil lengkap (PSL) dengan dasi bewarna biru tiba pukul 13.55 WIB. Syafii tiba bersama keluarga.
Baca Juga: Satryo Brodjonegoro Dicopot dari Mendiktisaintek karena Gagal Paham Instruksi Prabowo?
Adapun seorang pria berseragam Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) yang telah menunggu di komplek Istana Kepresidenan Jakarta.
Diketahui Syafii telah menggantikan Kepala Basarnas sebelumnya, Marsekal Madya Kusworo. Pengangkatan Syafii diketahii berdasarkan mutasi
dan rotasi terhadlap 101 perwira tinggi (pati) per 3 Januari yang tertuang Surat Keputusan Panglima TNI nomor Kep/7/1/2025 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia tertanggal 3 Januari 2025.
Sementara itu, ditanya terkait pelantikan sebagai Kepala Basarnas, Syafii tidak menjawab lugas.
"Itu kita tidak tahu. Kita undangan," ujarnya, Rabu (19/2/2025).
Berita Terkait
-
Percaya Prabowo, Ini Komentar Wamen Stella Christie soal Penunjukan Brian Yuliarto jadi Mendiktisaintek
-
Pagi Ini Prabowo Akan Lantik Ratusan Kepala Daerah di Istana, Begini Susunan Acaranya
-
Prabowo Lantik 961 Kepala Daerah Hari Ini, Kirab dari Monas ke Istana Meriahkan Acara
-
Kemesraan Prabowo dan Jokowi: Saling Puji hingga Disebut Cuma Basa-Basi
-
Vino G Bastian Puji Raffi Ahmad: Dia Utusan Khusus Presiden yang Nggak Omong Doang
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram